Berita / Papua /
Pabrik Sawit Baru di Bomberay Diresmikan
Pabrik kelapa sawit milik PT Rimbun Sawit Papua di Distrik Bomberay, Fakfak. foto: ist.
Fakfak, elaeis.co – Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Rimbun Sawit Papua (RSP) di Distrik Bomberay diresmikan Bupati Fakfak, Papua Barat, Untung Tamsil. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine didampingi unsur forkopimda, pimpinan perusahaan, Raja Arguni, dan Ketua Dewan Adat Mbaham-Matta.
Menurut Untung, peresmian itu adalah bukti komitmen pemerintah daerah menggaet investor untuk memajukan perkebunan dan membangun pabrik sawit di Fakfak.
"Kita berharap pabrik ini menjadi aset dan kebanggaan Fakfak yang dapat dijaga oleh perusahaan, pemerintah, dan masyarakat lokal, adat, serta seluruh masyarakat Fakfak," katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/1).
Dia menyebutkan bahwa keberadaan pabrik tersebut membawa dampak positif baik terhadap perekonomian maupun pembukaan lapangan pekerjaan khususnya untuk masyarakat lokal dan masyarakat adat.
"Sektor perkebunan sawit secara umum juga memberikan kontribusi dana bagi hasil (DBH) sawit mencapai Rp 2 miliar bagi Fakfak. Selain infrastruktur, kami telah mengalokasikan DBH Sawit untuk diprogramkan dari sisi pemberdayaan agar ada sosialisasi," sebutnya.
"Bappeda hendaknya serius mengalokasikan anggarannya secara terpadu, terintegrasi dan bermanfaat kepada masyarakat lokal. Untuk teman-teman di BPKAD, kita juga harus membuktikan sehingga dana-dana tersebut bisa berkontribusi langsung dan dampak terhadap aspek pembangunan di Fakfak,” sambungnya.
Usai peresmian, Untung dan para undangan berkeliling melihat langsung alat-alat produksi di PKS tersebut.
Dalam kesempatan itu, Direktur Operasional PT RSP, Gunawan Sumantri, menyampaikan bahwa luas tanaman sawit pemasok bahan baku ke PKS mencapai 19.000 hektar, 3.000 hektar diantaranya adalah plasma. “Kami berharap kemitraan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan,” ungkapnya.
Saat ini jumlah tenaga kerja di perusahaan hampir mencapai 1.500 orang. Menurutnya, jumlah itu masih sangat kurang dan masih membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk memanen.
“Ini masih menjadi perhatian kami untuk penambahan tenaga. Tentunya kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak termasuk pemerintah daerah sehingga kami dapat berkontribusi untuk masyarakat dan pembangunan di Kabupaten Fakfak,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :