Berita / Kalimantan /
Pabrik Pengolahan Sawit di Tawai Baru Resmi Beroperasi
Pj Bupati Gunung Mas Herson B. Aden bersama unsur Forkopimda memasukkan TBS sawit ke mesin pengolahan menandai diresmikannya pabrik milik PT BAP. foto: ist.
Kuala Kurun, elaeis.co – Pj Bupati Gunung Mas, Herson Bartel Aden MSi, meresmikan pengoperasian pabrik pengolahan kelapa sawit atau Palm Oil Mill milik PT Bumi Agro Prima (BAP) di Desa Tawai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini dihadiri unsur Forkopimda serta perwakilan Dewan Adat Dayak. Herson dan para prjabat yang hadir menyempatkan melihat proses pengolahan sawit menjadi minyak sawit mentah atau CPO.
Pada kesempatan tersebut Herson menyampaikan harapannya agar pabrik ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Dengan adanya pabrik ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, pabrik ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar,” katanya dalam rilis dikutip Selasa (8/6).
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah juga menyambut baik keberadaan pabrik tersebut karena dapat menjadi tempat pengolahan tandan buah segar (TBS) sawit hasil perkebunan masyarakat di wilayah Gunung Mas.
“Sumber bahan baku TBS yang masuk tidak hanya tersedia dari kebun PT BAP saja, namun juga dari hasil perkebunan masyarakat. Dengan demikian, keberadaan pabrik ini dapat membawa manfaat positif bagi perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Gunung Mas," katanya.
“Ke depan saya harap ada sistem bina lingkungan dan ini bisa menunjang berbagai sektor. Diantaranya sektor kesehatan, pendidikan dan UMKM,” tambahnya.
Kapolres Gunung Mas AKBP Theodorus Priyo Santosa, menyatakan akan mendukung operasional pabrik ini. “Kami berharap pabrik ini dapat beroperasi dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta dapat memenuhi kebutuhan CPO dunia ,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan agar industri kelapa sawit dijalankan dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Dengan beroperasinya pabrik PT BAP, diharapkan dapat menampung dan mengolah buah sawit dari lahan milik masyarakat sekitar dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," tukasnya.
Direktur Utama PT BAP Antonius Welly menjelaskan, pabrik tersebut dapat mengolah TBS kelapa sawit sebanyak 30 ton perjam. “Dengan beroperasinya pabrik ini, masyarakat dapat menjual hasil panen lebih cepat dan dekat sehingga lebih efisien dan menghemat biaya transportasi. Yang mana, biaya operasional transportasi dapat dipangkas sekitar 70 persen dibandingkan jika memasok ke luar,” ucapnya.
Dia menekankan bahwa pabrik minyak kelapa sawit ini dibangun dengan pendekatan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. “Kami berkomitmen menjaga aspek lingkungan dengan cara mengontrol limbah pengolahan buah sawit,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :