Berita / Nusantara /
Pabrik Minyak Makan Merah akan Dibangun di Setiap 1.000 Hektare Sawit
Pabrik minyak makan merah di Deliserdang. foto: Kemenkop-UKM
Medan, elaeis.co - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah bangga provinsi ini menjadi daerah pertama di Indonesia yang memiliki pabrik minyak makan merah. Pabrik yang berlokasi di areal PTPN 2 di Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang, tersebut diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir Jumat (6/1) lalu.
"Pemprov Sumut berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian BUMN. Kebetulan pabrik ini di Deliserdang. Jadi masyarakat Sumut yang menikmati pertama dan semoga bisa membantu masyarakat kita, serta tidak ada lagi kelangkaan minyak makan," jelasnya melalui keterangan resmi Diskominfo Sumut.
Pria yang akrab disapa Ijeck tersebut mengharapkan agar pabrik yang sama bisa dibangun di beberapa daerah lainnya di Sumut mengingat sentra perkebunan sawit di Sumut mencapai 15 kabupaten.
"Tadi saya sempat berbincang, ternyata harga minyak makan merah ini lebih murah. Beda sekitar Rp 2.000 dengan harga minyak curah pada umumnya. Dan ini lebih sehat juga," ungkapnya.
Erick Thohir sendiri menekankan, dengan diresmikannya pabrik minyak makan merah ini, maka ke depan tidak boleh terjadi lagi kelangkaan minyak goreng.
Ia juga membuat terobosan, ke depan setiap 1.000 hektare lahan sawit harus ada satu pabrik minyak makan merahnya. Terobosan ini dibuat agar BUMN bisa ikut mengintervensi ekonomi, khususnya dalam kelangkaan minyak goreng. Karena seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, Kementerian BUMN tidak bisa ikut terlibat.
"Kita tetap melibatkan ekonomi rakyat yakni petani. Jangan petani dijadikan posisinya sebagai objek. Kalau kampanye selalu bilang petani. Udah jadi malah lupa. Ini yang kita mau keberlanjutannya," ujarnya.
Erick ingin memberikan kepercayaan kepada rakyat, agar bisa mengelola sumber daya alamnya.
"Untuk itulah terobosan per 1.000 hektare ada pabrik minyak makan merah ini lahir. Lalu pendanaannya berkolaborasi dari Kementerian Koperasi dan pengusaha-pengusaha besar. Keuntungannya diambil untuk mendorong ekonomi rakyat. Kami dari BUMN bantu KUR dan bantu juga modal kerjanya. Bahkan kita dampingi supaya jangan sampai pabriknya tidak terawat," sebutnya.
Direktur PTPN 2 Irwan Perangin-angin dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa pabrik minyak makan merah ini ditargetkan selesai akhir Februari 2023 nantinya. Katanya, minyak makan merah ini mengandung lebih tinggi fitonutrien dalam bentuk vitamin E dan karoten.
Selain itu, juga komposisi asam lemak jenuh lebih rendah dibandingkan virgin palm oil (VPO). "Dan ini juga menghindarkan generasi kita dari stunting," sebutnya.







Komentar Via Facebook :