https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pabrik Kelapa Sawit Enggan Patuhi Harga Resmi

Pabrik Kelapa Sawit Enggan Patuhi Harga Resmi

Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu. Foto: Doc Elaeis.


Bengkulu, Elaeis.co - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode Mei 2024 telah ditetapkan sebesar Rp 2.576,95 per kilogram. Meski begitu, sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu terlihat enggan mematuhi harga resmi yang telah ditetapkan tersebut.

Salah seorang petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Ahmad mengungkapkan, kekecewaannya masih banyak PKS di Bengkulu belum mematuhi harga TBS kelapa sawit yang ditetapkan. Padahal jika seluruh PKS mematuhi hal itu maka pendapatan petani akan ikut meningkat.

"Kami berharap harga TBS akan meningkat, tetapi kami merasa dikhianati oleh tindakan sejumlah pabrik yang tidak mau mengikuti harga resmi yang telah ditetapkan," kata Ahmad, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit Bengkulu Rp 2.576 per Kilogram

Ahmad mengaku, rata-rata PKS di Bengkulu masih membeli TBS kelapa sawit dikisaran harga Rp 2.300 hingga Rp 2.400 per kilogram. Padahal harga TBS kelapa sawit yang ditetapkan mencapai Rp 2.576,95 per kilogram.

"Rata-rata PKS membeli TBS kelapa sawit lebih rendah dari harga yang ditetapkan," tutupnya.

Sementara itu, pihak pabrik yang enggan mematuhi harga resmi memberikan alasan. Mereka menyebutkan bahwa harga yang ditetapkan tidak sesuai dengan kondisi pasar saat ini. 

"Kami memahami keputusan tersebut, tetapi kami juga harus mempertimbangkan keseimbangan antara keuntungan perusahaan dan kesejahteraan petani," ujar perwakilan PKS yang enggan disebutkan namanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon menanggapi ketidakpatuhan ini dengan menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pabrik yang tidak mematuhi harga resmi. 

"Kami mengimbau semua pihak untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan demi keadilan bagi para petani kelapa sawit," ujarnya.

Selain itu, Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit Provinsi Bengkulu, Edy Mashury telah mengancam akan menggelar aksi protes jika pabrik-pabrik tersebut tidak segera mematuhi harga resmi yang telah ditetapkan. 

"Kami siap berjuang untuk hak-hak kami sebagai petani, dan kami tidak akan tinggal diam jika kebijakan ini terus diabaikan," tegasnya.


 

Komentar Via Facebook :