Berita / Kalimantan /
Organisasi Petani dan Supir Truk Sawit Dikumpulkan, ini yang Dibahas
Bupati Sambas, Satono, bertemu dengan asosiasi petani dan supir truk sawit. Foto: Diskominfo Sambas
Sambas, elaeis.co - Satono, Bupati Sambas, Kalimantan Barat, menggelar pertemuan dan silaturahmi dengan asosiasi petani sawit dan perkumpulan supir truk sawit yang ada di daerah tersebut.
Acara yang dilaksanakan di Kantor Bupati Sambas itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Sambas, Ferry Madagaskar, kepala OPD terkait, forkopimda, Ketua Apkasindo Sambas, Gusnadi, Ketua Ikatan Sopir Kabupaten Sambas, Fahrizal, dan Ketua Ikatan Sopir JJS Tekarang, Pardi.
Satono mengaku sengaja membuat pertemuan itu untuk
bersilaturahmi sekaligus menyampaikan proses pembangunan jalan di Sambas. "Kita ingin pembangunan di semua lini berjalan sesuai dengan regulasi," katanya lewat keterangan resmi Diskominfo Sambas, kemarin.
Lebih lanjut Satono menyampaikan bahwa poin terpenting dari pelaksanaan pembangunan adalah keselamatan.
"Yang berarti proses pembangunan jalan yang dibangun bisa dilakukan sesuai dengan harapan, bagus kualitasnya, dan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi selama proses pembangunan berlangsung," jelasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia menghimbau kepada supir truk kelapa sawit agar lebih mengutamakan keselamatan dirinya serta masyarakat pengguna jalan lainnya saat berkendara.
"Truk sawit harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti tidak overload, tidak konvoi, tidak terlalu kencang saat masuk di wilayah perkotaan demi menjaga keselamatan semua komponen masyarakat," ucapnya.
"Jam 6 atau jam 7 pagi, jalanan di Kota Sambas banyak anak-anak berangkat sekolah. Ibu-ibu banyak berangkat ke pasar, para pegawai banyak berangkat ke kantor.
Keselamatan mereka harus kita kedepankan. Termasuk sopir itu sendiri, juga harus kita jaga keselamatannya. Kalau sempat tumbang karena melebihi tonase, itu sangat membahayakan keselamatan," tambahnya.
Dia juga berencana akan mengundang pihak perusahaan kelapa sawit agar ke depannya memberikan atensi lebih kepada supir pengangkut kelapa sawit.
"Supir truk menyampaikan aspirasi untuk mendapatkan harga atau ongkos angkut sawit yang tidak rendah. Diharapkan dapat mencari solusi terbaik sehingga pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha, bisa berkolaborasi dan bersinergi demi satu tujuan, yakni dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Berkaitan dengan kejadian di Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, beberapa hari yang lalu, Satono menegaskan dirinya tidak memberhentikan kendaraan pengangkut sawit.
"Saya sudah melihat truk-truk pengangkut sawit banyak yang berhenti pada jalan yang akan dibangun pemerintah Sambas. Malah ada satu truk sudah amblas pada jalan tersebut," ungkapnya.







Komentar Via Facebook :