Berita / Bisnis /
Ooalah...,Harga Sawit di Kampung Pak Mentan Kok Rendah Amat Ya?
Ketua DPW Apkasindo, Badaruddin Puang. Foto: ist
Makassar, elaeis.co - Badaruddin Puang cuma bisa mengernyitkan kening saat menengok harga Tandan Buah Segar (TBS) yang dia dapat pekan ini dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sulawesi Selatan (Sulsel); Rp1.675.�
Soalnya kalau harga itu dibandingkan dengan provinsi tetangga, Sulawesi Tengah (Sulteng), terpaut jauh.�
Dan bakal lebih terpaut jauh lagi kalau dibandingkan dengan harga yang diperoleh para petani kelapa sawit di Sumatera.�
Padahal kalau dipikir-pikir, tanaman sawit di Kabupaten Luwu Timur maupun di Luwu Utara, tak kalah dengan yang ada di Sumatera.�
Selain rata-rata sudah berumur 10 tahun, "Tanaman kami berada di lahan mineral, perawatan lumayan. Tapi pabrik bilang, rendemen (kadar minyak) sawit kami hanya 17%," cerita Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel ini saat berbincang dengan elaeis.co, tadi pagi.�
Lantas kalau dibilang berat diongkos pengangkutan Crude Palm Oil (CPO), jarak dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ke Pelabuhan Palopo, justru cuma sekitar 2 jam.�
Yang membikin lelaki 55 tahun ini tak habis pikir, sudah bertahun-tahun kadar rendemen sawit mereka hanya segitu.�
"Gara-gara ini pula, harga di Sulsel menjadi harga terendah di Indonesia," ujar doktor manajemen SDM jebolan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini.�
Lantaran harga TBS yang selalu di bawah kata Badar, sawit masyarakat yang bersumber dari sekitar 25 ribu hektar di dua kabupaten tadi, lebih memilih PKS-PKS yang ada di Sulteng ketimbang 5 PKS yang ada di Sulsel.�
"Walau ongkos angkut Rp300 perkilogram, petani masih tetap untung. Begitulah bedanya harga TBS di Sulsel dan Sulteng itu," ujarnya.�
Tak mau terus dirundung malang, Badar dan teman-temannya di DPW Apkasindo Sulsel pun mengkomunikasikan persoalan ini dengan DTPHP Sulsel. � ��
Hasilnya, dinas sudah memberikan rekomendasi kepada DPW Apkasindo Sulsel untuk melakukan uji rendemen tanaman kelapa sawit 2021.�
"Pekan ini kami akan lebih matangkan lagi soal tataniaga sawit ini dalam sebuah pertemuan. Biar harga sawit kami tak lagi selalu di bawah," kata ayah 3 anak ini.�
�







Komentar Via Facebook :