Berita / Nusantara /
Olah Limbah Jadi Produk Rumah Tangga, Lanting Melayu Juara UKM Inovatif SIEXPO 2025
UKM Lanting Melayu meraih penghargaan UKM Inovatif Pemanfaatan Produk Sawit di SIEXPO 2025. foto: ist.
Pekanbaru, elaeis.co – Kreativitas dan inovasi berbasis kelapa sawit kembali mencuri perhatian di Sawit Indonesia Expo and Conference (SIEXPO) 2025. Salah satunya datang dari UKM Lanting Melayu, yang berhasil meraih penghargaan bergengsi UKM Inovatif Pemanfaatan Produk Sawit.
Ajang yang berlangsung di Pekanbaru, 7–9 Agustus 2025, ini menjadi saksi kiprah Lanting Melayu dalam mengubah limbah dan hasil turunan sawit menjadi produk bernilai tinggi.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh panitia SIEXPO sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas UKM lokal yang mampu menghadirkan produk-produk unik, mulai dari lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah sawit, sabun natural, hingga tas dan kerajinan tangan dari lidi sawit.
Pendiri UKM Lanting Melayu, Alen Desiantani, mengaku bangga atas pencapaian ini. “Kami berterima kasih kepada SIEXPO, APKASINDO, dan Majalah Sawit Indonesia yang telah mengapresiasi UKM kami. Ini luar biasa dan memotivasi kami untuk terus berinovasi,” ujarnya usai menerima penghargaan, Kamis (7/8).
Lanting Melayu dikenal piawai mengolah minyak jelantah sawit menjadi produk rumah tangga ramah lingkungan, seperti lilin aromaterapi dan sabun herbal. Inovasi ini tak hanya mengurangi limbah, tapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Tak berhenti di situ, Lanting Melayu juga mengolah lidi sawit menjadi beragam kerajinan tangan. Mulai dari piring anyaman, tas fashion, keranjang serbaguna, hingga suvenir khas Melayu yang memikat hati pengunjung SIEXPO 2025.
“Produk dari lidi sawit ini punya nilai jual tinggi dan peminatnya banyak. Dari pameran ini, kami melihat antusias masyarakat luar biasa,” tambah Alen.
Menariknya, selempang penghargaan SIEXPO 2025 yang dikenakan para penerima penghargaan merupakan hasil karya UKM Lanting Melayu. Desainnya memadukan motif etnik Melayu dengan sentuhan modern, menambah kebanggaan bahwa produk UMKM lokal bisa tampil di panggung nasional.
Selain produk non-pangan, Lanting Melayu juga menggandeng pelaku lokal untuk memasarkan produk pangan dan sandang berbasis sawit, memperluas jangkauan usaha sekaligus memperkuat ekosistem UKM di Riau.
Dengan keberhasilan ini, UKM Lanting Melayu membuktikan bahwa kelapa sawit bukan hanya soal CPO, tetapi juga sumber inspirasi untuk menciptakan produk kreatif, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi tinggi. Dari lilin aromaterapi yang menenangkan jiwa hingga tas lidi sawit yang elegan, karya mereka menjadi simbol bahwa inovasi bisa tumbuh dari akar budaya dan potensi lokal.







Komentar Via Facebook :