Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional periode Desember 2023 sebesar 117,76. Jumlah ini tercatat naik 0,88 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi mengatakan, kenaikan NTP ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,29 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,40 persen.

"Secara nasional It naik sebesar 1,29 persen dibanding It November 2023, yaitu dari 138,13 menjadi 139,91. Kenaikan It pada Desember 2023 disebabkan oleh naiknya It di empat subsektor pertanian," kata Windhiarso dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/1).

Empat subsektor itu di antaranya adalah subsektor tanaman pangan sebesar 0,71 persen, subsektor tanaman hortikultura 5,90 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 1.29 persen dan subsektor peternakan 0,11 persen.

"Sementara itu, It pada subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,41 persen," ujarnya.

Khusus untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat, kata Windhiarso, komoditas kelapa sawit dan karet masih menjadi penyumbang terbesar kenaikan NTP pada Desember 2023.

Lebih lanjut, Windhiarso menjelaskan, secara nasional, NTP Januari hingga Desember 2023 sebesar 112,46 dengan nilai It sebesar 131,59 sedangkan Ib sebesar 117,01.

"Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi, yakni 2,22 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar yakni 0,88 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," jelasnya.