https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Nilai Ekspor Melonjak 25,18 Persen, Komoditas ini Mendominasi

Nilai Ekspor Melonjak 25,18 Persen, Komoditas ini Mendominasi

Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro. Foto: Diskominfo Kalteng


Palangka Raya, elaeis.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sepanjang Juli 2022 mencapai US$ 507,85 juta. Capaian itu naik 25,18 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor Juni 2022 (mtm) dan naik 90,06 persen dibanding Juli 2021 lalu (yoy).

Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, komoditas penyumbang utama nilai ekspor adalah batu bara, minyak kelapa sawit, dan bijih zirkonium.

“Nilai ekspor terbesar Juli 2022 berasal dari sektor pertambangan, mencapai US$ 423,50 juta. Disusul industri pengolahan sebesar US$ 83,22 juta. Sedangkan sektor pertanian hanya US$ 1,13 juta,” katanya lewat berita resmi statistik BPS Kalteng.

Nilai ekspor sektor pertambangan pada Juli 2022 mengalami kenaikan 25,38% dibanding Juni 2022, sektor industri pengolahan pengolahan naik 24,58%, dan sektor pertanian naik 0,89%.

“Berdasarkan kelompok barang, 79 persen ekspor adalah batu bara (bahan bakar mineral - HS 27), 8,82% adalah minyak kelapa sawit/CPO (lemak dan minyak nabati/hewani – HS 15), dan 4,08% berupa bijih zirkonium, bijih seng, dan bijih timbal (bijih, kerak, dan abu logam - HS 26),” bebernya.

Berdasarkan negara, Jepang, India, dan Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor Kalteng selama Juli 2022. Ekspor ke Jepang berupa batu bara, kayu balok, kayu lapis, karet, cangkang sawit, kernel kelapa sawit, zirkonium, dan kerajinan rotan.

Ekspor ke India berupa batu bara, CPO, zirkonium, karet, dan kayu veneering. Sedangkan ke Tiongkok berupa batu bara, zirkonium, aluminium, CPO, seng, timbal, karet, titanium, bungkil sawit, dan kayu balok.

Nilai ekspor ke Jepang mencapai US$ 123,75 juta (30,51 persen), Tiongkok senilai US$ 99,52 juta (24,53 persen) dan Korea Selatan sebesar US$ 59,72 juta (14,72 persen).

“Dibanding bulan sebelumnya, terjadi penurunan nilai ekspor hampir pada semua negara tujuan kecuali Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ekspor ke India mengalami penurunan terbesar, senilai US$121,67 juta atau 80,18 persen, terutama didorong oleh menurunnya ekspor asam lemak sawit,” sebutnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :