Aceh, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Provinsi Aceh sepanjang tahun 2023 mencapai USD 609,35 juta. Jumlah ini turun 18,30 persen dibandingkan ekspor 2022.

Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan mengatakan, ada tujuh kelompok produk unggulan yang diekspor Aceh selama 2023.

"Ekspor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar USD 380,97 juta, produk kopi dan rempah sebesar USD 98,07 juta," ungkap Ahmadriswan, dalam keterangannya kemarin.

Kemudian minyak nabati sebesar USD 43,87 juta, berbagai produk kimia sebesar USD 19,32 juta, ikan olahan sebesar USD 18,21 juta.

Selanjutnya produk nabati lainnya sebesar USD 11,82 juta dan pupuk USD 6,49 juta. Sedangkan ekspor produk lainnya sebesar USD 30,57 juta.

Jika dilihat dari sektor lapangan usahanya, Ahmadriswan mengatakan bahwa ekspri Aceh didominasi oleh sektor pertambangan, yakni sebesar USD 381,77 juta.

"Sementara sektor pertanian tercatat sebesar USD 117,50 juta dan sektor industri pengolahan sebesar USD 110,07 juta," tambahnya.

Lebih lanjut, Ahmadriswan mengatakan bahwa negara tujuan terbesar dari ekspor Aceh selama 2023 yakni India, yaitu sebesar USD 384,86 juta.

Kemudian Thailand sebesar USD 67,71 juta, Amerika Serikat sebesar USD 62,66 juta, Jepang sebesar USD 21,26 juta, Tiongkok sebesar USD 14,84 juta dan Belgium sebesar USD 8,77 juta.

"Sementara itu, untuk ekspor ke negara lainnya sebesar USD 57,99 juta," ujarnya.