https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Musim Trek, TBS Jadi Rebutan PKS

Musim Trek, TBS Jadi Rebutan PKS

Ketua APKASINDO Subulussalam, Ir Netap Ginting (pakai peci), saat menyaksikan proses sortasi buah sawit di PT Global Sawit Semesta (Dok. pribadi)


Subulussalam, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) di Kabupaten Aceh Singkil dan Kotamadya Subulussalam, Aceh, terus naik hampir tiap hari selama seminggu terakhir. Terkadang naik tipis antara Rp 10 hingga Rp 20/kg. Tapi sesekali naiknya lumayan, hingga Rp 50/kg.

“Kayak naik panjat pinang harga TBS seminggu ini. Kadang kenaikannya tipis, tapi intinya naik terus. Dan ini sangat kami syukuri,” kata Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Subulussalam, Ir Netap Ginting, kepada Elaeis.co, Rabu (6/10/2021).

Menurutnya, pada 5 Oktober harga TBS rata-rata naik Rp 20/kg. Diantaranya di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) milik PT Singkil Sejahtera Makmur dan PT Bangun Sempurna Lestari yang saat ini membeli TBS Rp 2.375/kg. Di PT Runding Putra Persada juga naik menjadi Rp 2.420/kg dari sebelumnya Rp 2.400/kg.

“Hari ini harga TBS naik lagi, rata-rata Rp 50/kg. Kan lumayan,” ujar pemilik CV Maju Aman Sentosa ini.

Dia lantas merinci, harga TBS terbaru di PT Global Sawit Semesta hari ini menjadi Rp 2.430/kg dan PT Samudera Sawit Nabati Singgersing Rp 2.320/kg.

“Kalau petani menjual ke pengepul atau ram, TBS dihargai di kisaran Rp 2.150 sampai Rp 2.250/kg. Tergantung kondisi jalan menuju kebun petani. Dihitung juga jarak tempuh dari kebun petani ke pabrik,” ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga TBS bukan semata disebabkan lonjakan harga minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar global dan domestik.

“Di Singkil dan Subulussalam ini lagi mendekati musim trek. Buah mulai jarang, tapi pihak PMKS justru membutuhkan tambahan pasokan buah. Jadi, sesama mereka pun bersaing juga. Mereka naikkan harga, ya kami memilih PMKS mana yang ngasih harga terbaiklah,” tukasnya.

Kenaikan harga TBS membuat banyak petani binaan APKASINDO Subulussalam tersenyum lebar. Netap mewanti-wanti anggota APKASINDO tidak terlena, harus menyisihkan keuntungan untuk perawatan kebun masing-masing. 

“Kalau pas duduk-duduk sambil ngopi, ya saya himbau ke teman-teman terus merawat kebunnya, dipupuk. Sisihkan keuntungan jual TBS untuk kebutuhan kebun. Jangan nanti menyesal kalau tak dirawat kebunnya,” tegas mantan anggota DPRK Subulussalam itu.


 

Komentar Via Facebook :