Pekanbaru, elaeis.co - Curah hujan yang cukup tinggi di seluruh wilayah Provinsi Riau sejak akhir tahun 2023 lalu, tenyata berimbas pada kualitas kelapa sawit.

Menurut Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja, banyaknya kebun sawit yang terendam banjir mengakibatkan rendemen atau kadar minyak pada sawit turun. Ini dikarenakan kadar air dalam tandan buah segar (TBS) sawit tinggi.

"Gara-gara hujan yang cukup intens di Riau, hampir semua rendemen di pabrik turun semua. Sebab banyak kandungan air dari pada minyak," kata Defris kepada elaeis.co, kemarin.

Selain rendemen yang menurun, Defris menyebut kalau produksi sawit juga  tengah merosot sejak sebulan terkahir. Dua faktor itu lah yang membikin Indeks K, yang merupakan rumus untuk penetapan harga TBS sawit di Riau juga menurun.

"Nah, karena produksi semua pabrik juga menurun dibanding bulan sebelumnya, jadi pembagi untuk biaya di Indeks K semakin sedikit," jelasnya.

Defris menjelaskan bahwa Indeks K untuk TBS sawit dari kebun petani plasma turun sebesar 1,27 persen menjadi 90,66 persen. "Sedangkan Indeks K untuk TBS sawit dari kebun petani swadaya yang bermitra juga turun 0,2 persen menjadi 91,12 persen," pungkasnya.