Berita / Bisnis /
Musi Banyuasin Menuju Ibukota Dunia Energi Terbarukan dari Sawit
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex
Muba, Elaeis.co - Semakin menipisnya produksi energi dari fosil yang tidak bisa diperbaharui mengancam kelangsungan komsumsi energi secara global. Hal ini menjadi dasar pemikiran sehingga Pemkab Musi Banyuasin mempersiapkan diri sebagai Ibukota Dunia Energi Terbarukan yang berasal dari kelapa sawit.
Itu disampaikan oleh Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex dalam acara peluncuran buku Musi Banyuasin 2020. Tujuan jangka panjang adalah menjadikan Muba sebagai World Capital of Suistainable Energy Based On Palm Oil.
"Dari Hulu sampai hilir kita punya roadmap yang jelas, visi yang jelas. Tahun 2030 insya Allah Musi Banyuasin akan menjadi The World Capital of Renewable Palm Oil atau Ibukota Dunia Dari Energi Terbarukan yang berasal dari Kelapa Sawit. Saya menggandeng para petani ini untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mereka dalam tahun ini akan groundbreaking pabrik kelapa sawit pertama milik para petani," ujar Dodi dalam siaran pers yang diterima Elaeis.co Kamis (30/9).
Dalam masa 1,5 tahun ke depan saat kelapa sawit sudah di remajakan itu panen. Off takernya adalah pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh rakyat. Memproduksi CPO, IVO, bensin sawit dengan proses katalis, memproduksi food grade oil untuk bahan makanan, memproduksi Viber, memproduksi petro atau sawit untuk proses industri.
Sehingga ke depannya adalah Muba for The World. Palm Oil bagi Food Field and Industry. Ini menjadi bagian dari keseluruhan isi buku ini.
Gerakan ini sudah dimulai dari dia tahun yang lalu. Peluncuran buku dan bedah buku mengenai Muba 2030. Sejalan dengan tujuan Indonesia emas 2045 dan proses transisinya di 2030 cocok dengan apa yang dilakukan Pemkab Muba.
Peremajaan kelapa sawit, pendirian pabrik kelapa sawit, bensin sawit kilang-kilang biofuel, kawasan industri hijau pertama di Indonesia (Green Industrial Park) di sini akan didirikan konsep industri yang ramah lingkungan. Kelapa sawit tidak hanya dalam bentuk CPO tapi hilirisasi menjadi Industrial Vegetable Oil (IVO).
Bahan dari biofuel, bensin sawit, bio avtur untuk pesawat terbang maupun biodiesel untuk solar. Dan locusnya berdasarkan Pepres tahun 2020 berada di Kabupaten Musi Banyuasin sebagai proyek srategis nasional.
"Sejalan dengan visi Presiden untuk korporasi petani diberdayakan seperti sebuah corporate. Sejalan dengan visi Presiden bahwa ke depan energi terbarukan akan menggantikan energi fosil, energi hitam yang tidak ramah lingkungan dan Muba siap untuk itu.
Ladang minyak besar di miliki petani karena adanya swadaya. Maka tahun 2030 saat manusia defisit minyak, batubara dilarang, Maka Muba adalah tempat penghasil sumber energi yang berasal dari kelapa sawit," jelasnya.
Saat ini petani sawit Muba satu-satunya di Indonesia petani kelapa sawit mandiri yang sudah melakukan peremajaan sawit rakyat secara berkesinambungan secara terorganisasi terluas. Dan sudah panen hampir 20 ribu hektare sudah tercatat untuk di remajakan.
Petani selama ini mendapatkan support dari Kementrian koordinator perekonomian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Lebih dari 443 ribu hektare kelapa sawit di Muba termasuk terluas di Indonesia.
Hampir 40 persen dimiliki petani swadaya. Karena pohonnya sudah tua produktivitasnya sudah turun dibawah rata-rata nasional. Jika di luar negeri sampai 16-18 ton di Muba dibawah 10 ton sebelum diremajakan. Makin lama pohon kelapa sawit itu makin habis.
Tahun 2017 launching gerakan peremajaan sawit rakyat Presiden Joko Widodo datang menanam perdana pohon pertama di Indonesia dalam program peremajaan sawit rakyat.

Komentar Via Facebook :