Berita / Feature /
Mitra Strategis, Yuuuk...
Para perwakilan 22 koperasi di Riau bersama DPP Apkasindo, Sinarmas dan BRI. foto: Ist
Pekanbaru, elaeis.co - Kalau semua perusahaan kelapa sawit di Indonesia mau mengikuti jejak Sinarmas Agribusiness Food, program intensifikasi perkebunan kelapa sawit Indonesia dipastikan sukses.
Dan program ini bisa jadi akan mengalahkan produksi Malaysia. Sebab, mau kebun perusahaan, swadaya, plasma, besaran produksinya bakal sama.
Produksi kebun plasma dan swadaya meningkat lantaran sejak peremajaan, sudah dikawal oleh manajemen Good Agricultural Practices (GAP) yang sudah jamak bagi perusahaan.
Berurusan dengan bank pun, plasma dan swadaya sudah anteng alias gampang saja, lantaran perusahaan sudah pasang badan sebagai jaminan.
Kalau misalnya petani swadaya tak punya duit untuk makan menunggu sawitnya menghasilkan, perusahaan tinggal kasi pinjaman. Besarannya tergantung kesepakatan.
Nah, yang terurai di atas, sejak tahun lalu sudah dilakukan oleh Sinarmas. Program semacam ini dinamai Kemitraan Strategis. Taglinenya pun seksi; #lebih cepat gabung, lebih cepat untung,"
Adalah petani swadaya yang kemudian tergabung dalam Koperasi Swadaya Mas Bersama (KSMB) di kawasan Kandis, Kabupaten Siak yang sudah menikmati program itu.
Lalu sudah ada pula petani plasma yang tergabung dalam KUD Gajahmada di Kalimantan Selatan, merasakan hal yang sama.
Sinarmas tak sendirian mengurusi petani swadaya tadi. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) digandeng untuk mengawal dan memberikan masukan.
Kemarin, dari pagi hingga malam, 22 koperasi --- 18 KUD plasma dan sisanya koperasi swadaya --- yang ada di Riau, mulai menambah deretan panjang jumlah mitra strategis itu.
Mereka sengaja dikumpulkan dalam momen gathering di salah satu hotel di Pekanbaru. Selain dicekoki ilmu soal Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), mereka juga dibekali ragam ilmu soal rencana jangka panjang kelapa sawit Indonesia berkelanjutan.
"Kami berharap semakin bertambah kebun-kebun petani swadaya yang menjadi mitra strategis Sinarmas. Dengan begitu, produktivitas akan meningkat," kata HY Sihotang saat didapuk berbicara.
Plasma Controler Perkebunan Sinarmas Group Wilayah Riau ini kemudian cerita bahwa PSR sudah menjadi harapan Indonesia meningkatkan produksi sawit petani swadaya. Sinarmas sudah bertekad sekuat tenaga mendukung itu.
Vice President Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Riau, Marfis Antonius, yang juga hadir di acara itu mengucapkan terima kasih kepada Sinarmas yang sudah mempercayakan BRI sebagai bank mitra.
"Kami berharap kerjasama ini berkembang menjadi berbagai pola kerjasama. Kepada Apkasindo, kami ingin menjalin komunikasi yang lebih intens, biar petani anggota Apkasindo yang akan menjalani PSR, bermitra dengan BRI yang sudah hadir di semua kabupaten kota di Riau," katanya.
Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung juga berterimakasih atas inisiasi Sinarmas merangkul petani swadaya.
"Masuknya koperasi petani swadaya dalam mitra strategis Sinarmas, telah menjadi terobosan luar biasa dan kami akan jadikan ini sebagai roel model pola kemitraan sawit ke depan," katanya.
Gulat bilang begitu lantaran bagi dia, konsep kemitraan strategis yang dibikin Sinarmas, sudah memenuhi kriteria konsep kemitraan setara yang selama ini digadang-gadang oleh DPP Apkasindo kepada korporasi sawit.
"Lantaran itu pula saya berharap korporasi sawit lainnya di 22 DPW Apkasindo mengikuti jejak Sinarmas ini," pinta Gulat.
Ayah dua anak ini terang-terangan mengaku kagum dengan strategi Sinarmas yang telah berhasil merangkul petani swadaya.
Konsep talangan biaya hidup selama tanaman sawit belum menghasilkan dan jaminan kepada bank mitra, menjadi sesuatu yang istimewa pula.
"Pola ini menjadi bukti bahwa Sinarmas benar-benar sangat memahami kesulitan petani swadaya dalam mereplanting sawitnya dan ini patut ditiru korporasi sawit lain," Gulat mengulangi.







Komentar Via Facebook :