https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Mitos Sawit Penyebab Deforestasi Besar-Besaran, Data Global Buktikan Tidak Merusak Hutan

Mitos Sawit Penyebab Deforestasi Besar-Besaran, Data Global Buktikan Tidak Merusak Hutan


Jakarta, elaeis.co - Tuduhan bahwa kelapa sawit menjadi biang keladi deforestasi global kerap menghantui industri perkebunan ini. 

Namun, data dan fakta nyata dari negara-negara produsen sawit justru menunjukkan sebaliknya. Pemerintah menegaskan, sawit bukan hanya aman bagi hutan, tapi juga menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat dan bangsa.

Narasi miring soal sawit sering terdengar dalam forum internasional, termasuk konferensi REDD+ di Brussels. 

Musdhalifah Machmud, Wakil Sekretaris Jenderal Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), menceritakan pengalaman pribadinya. Saat itu, klaim bahwa 700 juta hektare deforestasi dunia disebabkan kelapa sawit disuarakan. 

Padahal, total lahan sawit di dunia hanya sekitar 30 juta hektare. “Di mana sisa 670 juta hektare lahan sawit itu? Narasi ini jelas perlu diluruskan,” kata Musdhalifah.

Data global mendukung pernyataan ini. Indonesia masih menyimpan 63 persen kawasan hutan, Malaysia 62 persen, Thailand 30 persen, Kolombia 52 persen, Nigeria 23 persen, Papua Nugini 89 persen, Kongo 69 persen, dan Ghana 68 persen. 

Fakta ini menunjukkan bahwa negara-negara produsen sawit justru mampu mempertahankan hutan mereka sambil tetap mengembangkan perkebunan sawit secara berkelanjutan.

Musdhalifah menambahkan, sawit memberi kesejahteraan bagi masyarakat lokal. Dengan adanya ekonomi yang kuat, masyarakat dapat mengakses pendidikan, infrastruktur, dan fasilitas sosial. 

Kehidupan mereka pun lebih terjamin tanpa harus merusak hutan. Komoditas lain yang dianggap ramah lingkungan seringkali tidak memiliki hutan sama sekali, sehingga tudingan terhadap sawit sebenarnya tidak berdasar.

Mitos bahwa sawit merusak hutan besar-besaran kini mulai bisa dipatahkan oleh data konkret. Pemerintah dan produsen sawit menegaskan, dengan pengelolaan yang tepat, sawit tidak hanya aman bagi lingkungan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :