Berita / Kalimantan /
Mitigasi Emisi GRK, Kaltim Optimalkan Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Sawit
Sosialisasi pemanfaatan POME untuk energi terbarukan. foto: Disbun Kaltim
Samarinda, elaeis.co – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim), Ence Achmad Rafiddin Rizal, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kelapa sawit. Menurutnya, perlu ada kesamaan pandangan terkait pemanfaatan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).
“Pengelolaan POME dengan pendekatan ramah lingkungan harus terus dikembangkan untuk mengurangi emisi GRK dari limbah kelapa sawit, khususnya melalui pemanfaatan POME sebagai sumber listrik terbarukan dan bahan alternatif untuk bahan bakar,” kata Rizal dalam rilis Disbun Kaltim dikutip Rabu (20/11).
Sebagai solusi untuk pengurangan emisi, POME dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan melalui metode methane capture, scrubbing, dan compressing. Dengan potensi besar POME sebagai penghasil listrik, teknologi ini dinilai mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mengurangi emisi metana (CH4) yang dihasilkan pabrik pengolahan sawit.
Perlu diketahui, gas metana dari POME memiliki potensi pemanasan global 21 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida (CO2).
Teknologi saat ini memungkinkan POME digunakan untuk mengoperasikan generator listrik pengganti bahan bakar minyak, menghemat solar bagi operasional pabrik, serta memberikan manfaat energi bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, dari total 106 pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur, baru tujuh yang mengelola POME sesuai Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK (RAD-GRK).
Perusahaan-perusahaan tersebut yakni PT Rea Kaltim Plantation, PT Prima Mitrajaya Mandiri, dan PT Teguh Jaya Prima Mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara. Lalu PT Dharma Satya Nusantara dan PT Telen Prima Sawit di Kutai Timur. Serta PT Hutan Hijau Mas dan PT Jabontara Eka Karsa di Berau.
“Upaya pengelolaan POME rendah emisi ini merupakan langkah bersama. Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi, berperan sesuai kapasitas, dan bersama-sama membangun lingkungan yang lebih hijau untuk Kalimantan Timur,” tutup Rizal.







Komentar Via Facebook :