Jakarta, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2024 mencapai USD 19,31 miliar. Jumlah ini turun 5,79 persen dibandingkan Januari 2024. 

Direktur Statistik Distribusi BPS, Efliza mengatakan, ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk nonmigas. Tercatat ada 10 komoditas nonmigas utama ekspor Indonesia. 

"Komoditas terbesar yang diekspor Indonesia pada Februari 2024 adalah bahan bakar mineral, yang mencapai USD 3,27 miliar," katanya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (19/3).

Sementara itu, minyak sawit yang digolongkan dalam kelompok lemak dan minyak nabati berada di urutan kedua dengan nilai ekspor mencapai USD 1,71 miliar. 

Kemudian diikuti oleh besi dan baja dengan nilai ekspor mencapai USD 1,67 miliar, mesin dan perlengkapan elektronik serta bagiannya senilai USD 1,16 miliar. 

Selanjutnya, ekspor bijih logam, terak dan abu senilai USD 880 juta, ekspor kendaraan dan bagiannya senilai USD 875,3 juta, ekspor alas kaki senilai USD 539,1 juta. 

Berikutnya ekspor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya senilai USD 525,2 juta, ekspor logam mulai dan perhiasan/permata senilai USD 448,2 juta serta ekspor berbagai produk kimia senilai USD 436,9 juta.