Berita / Nasional /
Minyak Makan Merah Lebih Murah dari Minyak Goreng

Minyak makan merah. Foto: Kemekop-UKM
Jakarta, elaeis.co - Pembangunan pabrik minyak makan merah saat ini sedang berlangsung di tiga titik di Provinsi Sumatera Utara.
Di Kabupaten Asahan dikelola oleh Koperasi Puja Sera, di Kabupaten Langkat dikelola Koperasi Unggul Sejahtera, dan di Kabupaten Deli Serdang oleh Koperasi Produsen Petani Indonesia.
Minyak makan merah dibuat dari minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Produk ini dikembangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan sudah disertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Sertifikasi Nasional (BSN).
Dokumen desain (DED) standar nasional minyak makan merah telah diterbitkan, sehingga telah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Ketiga pabrik itu diharapkan bisa berproduksi dan dipasarkan mulai Januari tahun depan.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) terus mendorong koperasi petani lainnya agar bisa memproduksi mandiri minyak makan merah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Deputi Perkoperasian Kemenkop-UKM, Ahmad Zabadi mengatakan, sebanyak 41 persen dari lebih 15 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia dikelola petani swadaya atau mandiri. Potensi lahan sawit itu mampu memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan petani melalui program korporatisasi kebun sawit.
“Potensi sawit begitu besar. Nilainya bukan saja di tandan buah segar (TBS), tapi juga di produk turunannya. Kami berkeinginan untuk program minyak makan merah ini dapat memberikan nilai tinggi bagi kesejahteraan petani,” katanya melalui keterangan resmi Kemenkop-UKM.
Ahmad menegaskan bahwa produksi minyak makan merah hanya boleh dilakukan koperasi petani sawit. Artinya, selain buatan koperasi petani, dianggap ilegal. “SNI minyak makan merah khusus untuk koperasi,” terangnya.
Menurutnya, produksi minyak makan merah dari tiga pabrik itu nantinya bisa memenuhi kebutuhan minyak masyarakat sekitar dengan harga yang terjangkau.
“Dari satu pabrik akan terserap oleh sekitar dua kecamatan. Kalau nanti over suplai, saya kira bisa didistribusikan ke luar daerah,” jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat bisa menikmati minyak makan merah dengan harga yang lebih kompetitif. "Harganya berkisar antara Rp 9.000-Rp 12.000 per liter. Cukup terjangkau sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat," ucapnya.
"Saat ini masih ada minyak goreng subsidi yang dijual ke masyarakat. Kalau minyak makan merah dipasarkan lebih murah, bisa menjadi pilihan bagi masyarakat sehingga kebutuhan minyak makan di tanah air makin tercukupi," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :