https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Minyak Makan Merah Jadi Solusi Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng

Minyak Makan Merah Jadi Solusi Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng

Pj Bupati Sanggau, Suherman. foto: ist.


Sanggau, elaeis.co - Pj Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Suherman, mengaku bangga petani sawit di daerah itu bisa mendirikan pabrik minyak makan merah di Kecamatan Parindu. Groundbreaking pabrik minyak makan merah milik Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau (KOPRABUH) itu dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 4 Oktober 2024.

"Saya mengucapkan terima kasih dan sekaligus rasa bangga karena unit usaha KOPRABUH ini merupakan pabrik minyak makan merah pertama di Kabupaten Sanggau yang merupakan daerah produsen utama nomor dua kelapa sawit di Kalbar," jelasnya dalam rilis Diskominfo Sanggau, kemarin.

Suherman menegaskan bahwa pemerintah daerah sejak awal mendukung penuh berdirinya pabrik minyak makan merah terintegrasi. “Ke depan dukungan itu akan terus kami lakukan terutama yang sifatnya administratif,” tegasnya.

Dengan berdirinya pabrik ini nanti, dari hulu sampai ke hilir yang dimiliki koperasi yang di dalamnya ada petani sawit Kabupaten Sanggau, diharapkan akan meningkatkan perekonomian petani Kabupaten Sanggau dan dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat.

“Rantai distribusi hingga produksi akan jauh lebih hemat sehingga memberikan keuntungan untuk petani lokal dan harga minyak makan pun akan jauh lebih murah dari minyak makan umumnya. Dan kita tidak perlu lagi khawatir terjadi kelangkaan minyak makan seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandasnya.

Kadisbunnak Sanggau menjelaskan, KOPRABUH sendiri merupakan koperasi yang memiliki anggota yang cukup banyak, 1.763 orang diantaranya adalah pekebun dengan luas kebun kelapa sawit mencapai 2.973 Ha. 536 Ha diantaranya tanaman muda hasil replanting program PSR.

"Produksi total sekitar 171 ton/hari, dan merupakan sumber bahan baku potensial bagi bakal pabrik minyak makan merah," paparnya.

Saat ini sebanyak 403 pekebun dengan luas lahan 765 Ha dalam proses pengusulan sertifikat RSPO. "Sebagai dinas teknis yang membina para pekebun, Disbunnak Sanggau terus mendukung para pekebun terutama aspek tata kelola kebun serta legalitas pekebun dan lahan," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :