Berita / Nusantara /
Minyak Kedelai dan Biji Bunga Matahari Rebut Pasar CPO
Ilustrasi/Elaeis
Jakarta, elaeis.co - Minyak kedelai dan biji bunga matahari menjadi komoditi alternatif setelah minyak sawit mentah atau CPO. Bahkan lantaran ekspor CPO Indonesia ditutup beberapa waktu lalu, dua minyak nabati itu menjadi pilihan bagi negara konsumen CPO.
Malah dua minyak nabati itu saat ini berupaya menggeser posisi CPO Indonesia dengan kondisi aktifitas ekspor yang tersendat.
"Minyak kedelai dan biji bunga matahari saat ini mempengaruhi turunnya harga CPO dunia. Jadi ada saingan baru," ujar Eddy Martono, Sekretaris Jenderal GAPKI saat berbincang bersama elaeis.co, Jumat (8/7).
Sebenarnya, kondisi pasar CPO masih terbuka lebar. Hanya ada beberapa hal yang mempengaruhi CPO Indonesia sulit meramaikan pasar internasional. Salah satunya yakni distribusi CPO yang tersendat mulai dari banyaknya persyaratan ekspor hingga armada pengakut ekspor.
"Saat ini perusahaan eksportir CPO kesulitan mencari kapal pengangkut. Sebab banyak yang sudah menjalin kontrak mengangkut minyak mentah dari Rusia," kata dia.
Sementara soal harga, Eddy menganggap wajar jika terjadi kenaikan dan penurunan. Sebab dipengaruhi juga tinggi rendahnya produktifitas kebun kelapa sawit petani.
"Hanya saja pemerintah justru menutup pintu ekspor saat harga TBS sedang tinggi-tingginya waktu itu. Akibatnya petani tidak dapat menikmati harga itu lagi. Hingga pada akhirnya menimbulkan gejolak," tuturnya.
Kondisi itu diprediksi Eddy akan berlangsung lumayan lama. Bahkan kecil kemungkinan untuk kembali diharga tinggi seperti beberapa waktu lalu. Namun kemungkinan untuk sampai titik normal masih dapat terjadi.
"Tentu tidak rendah terus, pasti terjadi juga kenaikan harga," tandasnya.







Komentar Via Facebook :