Berita / Nasional /
Minim Partisipasi Petani Sawit Swadaya, BPDP Usulkan Skema Terpadu ISPO dengan PSR
Para pembicara di lokakarya percepatan ISPO di Jakarta. Foto: BPDP
Jakarta, elaeis.co – Tingkat partisipasi petani sawit swadaya dalam program nasional sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) masih sangat rendah. Hal ini menjadi perhatian mengingat tuntutan standar berkelanjutan di sektor perkebunan yang menjadi tuntutan pasar global.
Berdasarkan data Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), per Februari 2025, tingkat kepesertaan petani sawit swadaya dalam program ISPO masih berada di bawah satu persen dari total luas kebun sawit rakyat di Indonesia .
Sebagai langkah strategis untuk percepatan sertifikasi, BPDP mengusulkan penggabungan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan skema sertifikasi ISPO dalam satu jalur terpadu.
Usulan integrasi PSR dan ISPO disampaikan oleh Plt. Kepala Divisi Penyaluran Dana Sektor Hulu Perkebunan Kelapa Sawit II BPDP, Dwi Nusantara, dalam Lokakarya Nasional Percepatan Sertifikasi ISPO di Jakarta beberapa hari lalu. Kesamaan persyaratan administratif antara kedua program tersebut menjadi salah satu alasan utama mengapa sinergi PSR dan ISPO dinilai memungkinkan untuk diterapkan secara efisien.
“Melalui pendekatan ini, proses pendampingan dan pendanaan bisa disatukan dalam satu jalur. Petani tidak perlu menjalani dua proses terpisah yang memakan waktu dan tenaga,” sebutnya mengutip keterangan resmi BPDP.
Selain itu, skema insentif terpadu juga diajukan untuk mempercepat partisipasi petani. Dukungan seperti pupuk, alat berat, dan sarana prasarana disebut dapat diberikan kepada petani yang telah memiliki sertifikat ISPO dan lahan yang sah.
Penyusunan regulasi teknis oleh Direktorat Jenderal Perkebunan menjadi bagian penting dari usulan tersebut agar implementasinya tidak menimbulkan kebingungan di tingkat lapangan. Salah satu hambatan yang diidentifikasi adalah kurangnya informasi teknis dan pendampingan kepada petani dalam proses pengajuan sertifikasi ISPO secara mandiri.
Dalam forum lokakarya tersebut juga dibahas perlunya penyelarasan kebijakan lintas instansi untuk memperkuat dukungan terhadap program sertifikasi di tingkat petani.
Langkah strategis yang dikembangkan saat ini bertujuan agar sertifikasi ISPO menjadi lebih mudah diakses oleh petani sawit swadaya dan memberikan dampak langsung melalui sinergi program yang tepat sasaran.







Komentar Via Facebook :