https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

Menunggak Berbulan-bulan, Petani di Tobadak Desak Perusahaan Sawit Bayar TBS

Menunggak Berbulan-bulan, Petani di Tobadak Desak Perusahaan Sawit Bayar TBS

Adi, Ketua Kelompok Tani Sipatuo, dan Nurdin, dari Poktan Harapan Tani. Foto: Ist.


Tobadak, elaeis.co – 60 kelompok tani (poktan) sawit di Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, mengeluhkan keterlambatan pembayaran tandan buah segar (TBS) sawit oleh PT WKSM. Versi petani, mereka belum menerima pembayaran TBS selama empat bulan terakhir.

Ketua Poktan Sipatuo yang juga sebagai koordinator poktan yang belum mendapatkan pembayaran perusahaan, Adi, mengaku kecewa karena perusahaan terus menunda pembayaran tanpa alasan yang jelas. “Kami sangat dirugikan, sudah empat bulan tidak ada iktikad baik dari pihak perusahaan untuk segera melakukan pembayaran,” ungkapnya dalam pernyataannya dikutip elaeis.co Ahad (2/2).

“Saat ditanya ke perusahaan, disebutkan bahwa dana sudah diserahkan ke koperasi. Tetapi setelah kami cek, uang belum ada masuk,” tambahnya.

Menurutnya, keterlambatan pembayaran hasil panen bukan yang pertama kalinya terjadi. Dalam tiga tahun terakhir, katanya, kelompok tani seringkali menghadapi masalah serupa. Ketika para petani menagih ke pihak perusahaan, selalu berujung pada saling lempar tanggung jawab antara perusahaan dan pihak koperasi.

“Selalu saja begitu saat kami konfirmasi soal kapan pembayaran akan dilakukan, melempar tanggung jawab ke koperasi. Kami tidak tahu apa kendala yang sebenarnya,” tukasnya.

Nurdin, pengurus Poktan Harapan Tani, menambahkan bahwa saat ini banyak petani mengalami kesulitan ekonomi karena pembayaran hasil panen ditunda-tunda. “Kami tidak punya sumber penghasilan lain, cuma mengandalkan hasil kebun sawit. Ini saja sudah berutang ke warung untuk kebutuhan pokok. Bagaimana kalau terus-terusan begini?” sesalnya.

“Kami kecewa perusahaan sudah berlarut-larut tidak melaksanakan kewajibannya, kami minta segera dibayar. Kalau tidak, kami akan menutup pabrik dan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” tambahnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :