Berita / Sumatera /
Menggali Potensi Lain di Perkebunan Sawit Bengkulu
Ilustrasi-perkebunan kelapa sawit di Indonesia. (Foto: Reuters)
Bengkulu, elaeis.co - Dengan luas perkebunan mencapai 213.734 hektare, sebetulnya sudah layak dibikinkan agrowisata kebun kelapa sawit di Provinsi Bengkulu.
Sayangnya, ide membikin agrowisata itu belum terpikirkan oleh pemerintah daerah maupun petani. Padahal jika itu dibuat, tidak sedikit duit yang akan masuk ke daerah maupun ke kantong pribadi.
Selama ini, pemerintah daerah hanya terfokus pada peningkatan produksi dan harga tandan buah segar (TBS) saja. Alasannya, tentu untuk meningkatkan perekonomian petani.
Namun, tidak pernah terpikir sedikit pun untuk menggali potensi lain di sektor perkebunan kelapa sawit yang membuat dompet para petani makin tebal.
"Kebun kelapa sawit bisa jadi agrowisata. Tapi di Bengkulu, belum ada yang memanfaatkannya. Baik pemerintah daerah maupun petani," Kata Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Bengkulu, Krisna Gamawan saat bincang-bincang dengan elaeis.co, dua hari lalu.
Padahal beberapa daerah di Indonesia sudah membikin agrowisata kebun kelapa sawit. Seperti Kalimantan Tengah. Bahkan kawasan agrowisata kebun kelapa sawit itu menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat di sana.
"Bengkulu bisa contoh Kalimantan Tengah. Kebun sawit disulap jadi destinasi wisata," ujar Krisna.
Krisna yakin dengan mengubah kebun sawit jadi destinasi wisata, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Apalagi, bisnis wisata tidak ada habisnya. "Pendapatan petani akan dobel. Dari hasil kebun dapat, dari kunjungan wisata juga dapat," ujarnya.
Menurut Krisna, semua itu bisa saja terwujud jika pemerintah daerah dan masyarakat saling bergandengan. "Saya pikir, BUMDes di Bengkulu sudah bisa berpikir membuka usaha ini. Sebab bisa memberikan income besar bagi desa," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :