Berita / Iptek /
Grant Riset Sawit BPDPKS
Mendongkrak Produksi Lapangan Minyak Bumi Pakai Minyak Sawit
Diagram uji coba S-MES 5%. Foto: GRS 2019
Minyak sawit ternyata tidak hanya bermanfaat untuk pangan, kesehatan hingga energi, tapi juga bisa membantu temannya; minyak bumi untuk bisa lebih banyak sampai ke permukaan.
Dengan memakai larutan oil based surface active agent (surfaktan)5% dalam solvent campuran xylene:solar (1:1), oil recovery nya mencapai 46,7% IOIP.
Hasil tadi lebih besar ketimbang hanya memakai solvent yang hanya menghasilkan oil recovery sebesar 29.0% IOIP.
Adalah Profesor Erliza Hambali dan kawan-kawan yang tergabung dalam Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - IPB University yang melakukan penelitian itu lima tahun silam dan dibukukan setahun kemudian.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang membiayai penelitian itu dalam program Grant Riset Sawit (GRS).
Larutan tadi kemudian dinamai Surfaktan Metil Ester Sulfonate (S-MES 5%).
Erliza dan kawan-kawan berusaha menemukan formula ini lantaran ternyata lapangan minyak Indonesia yang jumlahnya 629 lapangan, 73% ternyata lapangan minyak tua.
Dalam laporan singkat yang telah dipublish oleh BPDPKS pada 2019 lalu, Erliza menyebut bahwa Lapangan minyak tua ini masih mengandung residual oil sekitar 65%. Sayangnya, residual oil itu enggak bisa diproduksi optimal lantaran teknologi saat ini belum mumpuni.
Sudahlah lapangan minyak tua, sejumlah lapangan itu ternyata penghasil heavy oil --- minyak berat --- yang kental dengan wax (lilin).
Produksi heavy oil ini mencapai 384.000 barel per hari. Angka ini setara dengan 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Nah, biar produktifitas lapangan minyak tua tadi bisa ditingkatkan, perlu ada chemical yang mumpuni dan renewable resources.
"Salah satu chemical yang bisa dipakai adalah surfaktan berbasis minyak sawit menggunakan teknik stimulasi matrix," katanya.
Liza menyebut, saat ini chemical yang banyak dipakai di industri perminyakan adalah surfaktan berbasis petrokimia yang sebagian besar diimpor dari luar negeri.
Lapangan minyak Kawengan --- bagian dari lapangan minyak Cepu --- Kabupaten Blora Jawa Tengah, dipilih menjadi objek penelitian.
Hasilnya itu tadilah S-MES 5% tadi mampu mendongkrak produksi di lapangan minyak ber-wax tadi. "Saat ini Tim Peneliti SBRC telah berhasil menscale up reaktor sulfonasi surfaktan. Hasil formulasi tersebut memiliki nilai pH berkisar 5,98 – 7,08 dan nilai viskositas 1,79 – 1,83 cP," terang Erliza.







Komentar Via Facebook :