https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Menanti Kepedulian Pusat Bagi Petani Sawit di Bengkulu

Menanti Kepedulian Pusat Bagi Petani Sawit di Bengkulu

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri. (Ist)


Bengkulu, elaeis.co - Bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) untuk petani kelapa sawit di Bengkulu belum optimal dari pemerintah pusat.

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mengatakan, banyak petani di daerahnya belum mendapatkan bantuan Sarpras. Padahal mereka membutuhkan bantuan tersebut.

"Dukungan pupuk subsidi juga tak ada, padahal itu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit," kata Isnan, Kamis (9/11).

Isnan mengaku, pihaknya akan melaporkan masalah ini ke pusat. Sebab tanpa dukungan bantuan pupuk subsidi akan sulit meningkatkan produktivitas TBS.

"Kita akan terus berjuang agar petani sawit di Bengkulu bisa mendapatkan pupuk subsidi," ujarnya.

Menurutnya, dukungan pusat sangat dibutuhkan guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

"Jika pusat dapat memberikan dukungan yang petani butuhkan, kami yakin petani sawit di Bengkulu dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar. Ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan pembangunan ekonomi daerah," kata Isnan.

Senada, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashuri  juga berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan petani kelapa sawit di Bengkulu.

"Dukungan sarana dan prasarana yang memadai akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah," ujarnya.

Selain bantuan pupuk subsidi, petani kelapa sawit di Bengkulu juga membutuhkan investasi dalam bentuk infrastruktur jalan dan irigasi. Akses yang baik dan sistem irigasi yang memadai sangat penting untuk mengoptimalkan produksi sawit.

"Saat ini, akses jalan menuju kebun kelapa sawit masih terbatas. Hal ini memperlambat proses pengangkutan hasil panen. Kami membutuhkan investasi dalam pembangunan jalan agar dapat mengakses pasar lebih efisien," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :