Berita / Serba-Serbi /
Masalah Minyak Goreng Masih Jadi Tuntutan Demo Mahasiswa
Massa mahasiswa melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Jambi. Foto: Febri/elaeis.co
Jambi, elaeis.co - Dua kelompok mahasiswa berunjuk rasa di dua lokasi berbeda di Jambi, Senin (11/4). Tuntutan agar pemerintah segera menyelesaikan kelangkaan minyak goreng untuk kesekian kalinya disuarakan mahasiswa.
Di Simpang Bank Indonesia, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, mahasiswa yang tergabung dari beragam organisasi kampus bergantian melakukan orasi. Aliansi Mahasiswa Universitas Jambi, UIN Sultan Thaha Syaifuddin, Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas Batanghari, Himpunan Mahasiswa Teknik (Himaste), Himpunan Mahasiswa Kota Jambi (Himakoja), dan Himpunan Sakti Alam Kerinci (Himsak) yang ikut dalam unjuk rasa itu menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Jambi Menggugat.
Selain persoalan kelangkaan minyak goreng, mereka juga menolak kenaikan harga BBM dan menolak amandemen UU terkait masa jabatan presiden. Sementara untuk isu lokal, mereka menuntut kejelasan regulasi proyek multiyears, evaluasi hasil rakopimda terkait permasalahan angkutan batu bara, dan penuntasan permasalahan PETI (penambangan emas tanpa izin).
Di waktu yang sama, massa Cipayung Plus Jambi yang terdiri dari GMKI, PMKRI, PMII, GMNI, IMM, dan KAMMI, berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jambi. Selain mengusung tuntutan soal minyak goreng, masa jabatan presiden, dan harga BBM, massa mahasiswa ini juga melontarkan kecaman terhadap tindakan represif kepada mahasiswa.
Massa mulai berkumpul pada pukul 10.00 WIB. Sementara itu, aparat gabungan terdiri dari Polda Jambi dibantu TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja sudah bersiaga dan menggelar apel sejak pukul 08.00 WIB di lapangan depan kantor Gubernur Jambi.







Komentar Via Facebook :