Medan, elaeis.co - Pemko Medan menggelar pasar murah bagi masyarakat di 21 kecamatan selama 30 hari  berturut-turut. Selain menjadi kegiatan tahunan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Pemko Medan ingin kegiatan itu bisa menstabilkan harga sembilan bahan pokok (sembako).

"Pasar murah kita gelar mulai 29 Maret kemarin, berlangsung 30 hari di 151 titik di 21 kecamatan," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Khairul Syahnan, kepada sejumlah media di Medan, Kamis (31/3/2022) siang.

Pihaknya menyadari tekanan pandemi Covid-19 dan aspek lainnya membuat ekonomi tertekan. Karena itu mereka berharap pasar murah mampu membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. 

"Selain itu, pasar murah ini juga sebagai upaya untuk menekan laju inflasi," katanya.

Ia sudah mewanti-wanti para petugas, panitia, lurah dan camat, memastikan agar sembako yang dijual di pasar murah benar-benar menyasar warga kurang mampu.

"Jangan sampai produk yang tersedia dalam pasar murah ini diborong oleh warga yang secara ekonomi lebih mampu. Penyalahgunaan wewenang dalam kegiatan ini dapat dipastikan akan mendapatkan sanksi yang berat," tegasnya.

"Meskipun harga dalam pasar murah di bawah pasaran, namun kualitas barang harus tetap terjaga," tambahnya.

Ia lalu merinci harga sembako yang dijual pasar murah yakni beras IR-64 Rp 8.300 per kg, gula pasir Rp 11.500 per kg, tepung terigu Rp 8.600 per kg, telur Rp 1.000 per butir, blue band Rp 10.300 per sachet ukuran 200 gram, dan sirup Rp 17.833 per botol.

"Nah, untuk minyak goreng yang dijual adalah minyak goreng kemasan ukuran satu liter, harganya Rp 21.750 per kemasan," kata dia.

Dari informasi yang diperoleh elaeis.co, warga bisa membeli migor untuk ukuran satu kotak dengan harga Rp 261.000 per kotak.