https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Manisnya Harga TBS Tidak Sampai ke Petani Sawit di Simalungun

Manisnya Harga TBS Tidak Sampai ke Petani Sawit di Simalungun

Teks Foto: Harga TBS petani yang naik di banyak tempat, bahkan mendekati Rp 3.000 per Kg, ternyata tidak dinikmati petani sawit swadaya di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut. (Foto: ist)


Pematang Raya, elaeis.co - Ridwan Sirait tidak habis pikir dengan realita yang dihadapi oleh dirinya dan para petani sawit swadaya di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Saya dan petani di Kecamatan Tanah Jawa ini bingung dan enggak habis pikir, masak harga pembelian tandan buah segar (TBS) kami rendah," kata Ridwan Sirait kepada elaeis.co, Rabu (3/4/2024).

Anggota Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) Simalungun ini bilang harga TBS mereka hanya Rp 2.150 per kilogram (Kg) selama setengah bulan terakhir.

"Sebulan kan dua kali putaran panen. Nah, di putaran kedua harga TBS kami ya segotu, Rp 2.150. Yang putaran pertama pun harganya enggak jauh beda," kata Ridwan Sirait.

Petani sawit asal Nagori (Desa) Muara Mulia ini bilang jarak harga TBS mereka ke harga TBS petani sawit plasma yang diumumkan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sumut terpaut jauh.

"Bisa selisih Rp 500 per Kg. Sekarang saja harga TBS plasma Sumut berkisar Rp 3.000-an, selisih Rp 900 per Kg. Jauh sekali selisihnya," ia mengeluh.

Padahal, sindir Ridwan Sirait, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) lagi tinggi di pasar global dan nasional mencapai lebih Rp 13.000 per Kg.

Di samping itu, Ridwan bilang tanaman sawit miliknya dan para petani di Kecamatan Tanah Jawa adalah dari varietas Tenera yang memang banyak direkomendasikan.

"Sawit kami Tenera, bukan Dura. Saya akui, rata-rata tanaman sawit kami sudah tua, di atas 20 tahunan," ungkap Rrodwan Sirait. 

"Tapi masak sih, kalau pun sawit kami sudah tua, harga TBS kami di lapangan  cuma segitu dihargai. Jauh sekali jaraknya dengan harga TBS di daerah lain," ia menggerutu.

Ia menyebutkan, petani sawit di Kecamatan Tanah Jawa menjual TBS ke pengepul yang datang menjemput TBS angsung ke kebun sawit milik petani.

Ridwan Sirait bilang, kondisi jalan di Kecamatan Tanah Jawa, termasuk ke kebun sawit milik petani, dalam keadaan bagus dan tidak rusak. 

Karena itu ia yakin hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menaikan biaya transportasi untuk kemudian menekan harga TBS mereka.

"Kami tak tahu harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) berapa saat ini, tetapi pastinya di tingkat pengepul ya segitu harganya, Rp 2.150 per Kg.," kata dia.

"Manisnya harga TBS di luar sana ternyata enggak sampai ke tempat kami di Kabupaten Simalunguni ini" tegas Riwan Sirait.
 

Komentar Via Facebook :