Berita / Internasional /
Malaysia Sukses Kembangkan 714 Teknologi Produk Sawit
 
                Teks Foto: Malaysia berhasil menciptakan 714 teknologi profuk sawit. (Foto ilustrasi/ist)
Kuala Lumpur, elaeis.co - Dewan Minyak Sawit Malaysia atau Malaysia Palm Oil Board (MPOB) sukses menciptakan dan mengembangkan 714 teknologi produk turunan atau yang berbasiskan kelapa sawit.
Ratusan teknologi tersebut, seperti dikutip elaeis.co dari bharian.com, Minggu (18/2/2024), mencakup dua kategori, yakni produk makanan dan non-makanan.
Semua itu terungkap saat Menteri Perladangan dan Komoditi (KPK), Datuk Seri Johari Abdul Ghani, melawat pusat penelitian dan pengembangan atau research and developmnent (R&D) milik MPOB di Bangi, semalam.
Nah, dari 714 produk tersebut dimetahui 233 atau 32,7 persen di antaranya sudah dikomersialkan serta digunakan oleh kalangan industri dan pengusaha setempat.
Menteri KPK Malaysia dalam lawatan itu mendorong kalangan swasta untuk terlibat aktif dalam upaya komersialisasi pemurnian produk sawit tersebut agar dapat digunakan secara luas di kalangan industri.
"Kita boleh meminta pihak swasta seperti FGV Holdings Bhd (FGV) dan Sime Darby bekerjasama dengan MPOB untuk melakukan ujicoba terkait produk sawit," kata dia.
Katanya, teknologi yang dihasilkan MPOB dalam menghasilkan formulasi makanan seperti analog keju mozzarella berasaskan sawit memberikan prospek baik.
Sebab, kata Johati Abdul Ghani, produk itu bisa digunakan dalam pembuatan pizza di Malaysia.
"Keju mozzarella berasaskan sawit itu dirumus menggunakan minyak sawit sebagai pengganti lemak susu dan tidak mengandung kolesterol dan asam lemak trans," ujarnya.
"Analog ini mempunyai kualitas dan fungsi yang sama seperti keju mozzarella yang berasaskan susu komersial dan sesuai untuk membuat pizza," tambah Johari.
Terkait teknologi formulasi pelet sawit makanan untuk lembu pedaging yang dihasilkan MPOB, Johari berharap hal itu dapat mengurangkan impor makanan hewan minimal 10 persen.
Bersamaan dengan hal itu, Johari menambahkan, di saat yang sama Malaysia dapat melakukan ekspor terkait produk pelet sawit tersebut.
Pihak MPOB sendiri menegaskan kalau teknologi yang mereka hasilkan menawarkan alternatif bahan mentah dan dapat mengurangkan biaya pengeluaran untuk makanan hewan yang selama ini terhitung tinggi.
Pihak MPOB mengungkapkan, berdasarkan uji coba yang telah dilakukan diketahui bahwa gizi yang ada pada pelet sawit tidak berkurang.
Pihak MPOB menegaskan kalau pelet makanan untuk lembu pedaging itu mengandung lebih 80 persen berbahan kelapa sawit.
Termasuk, ucap pihak MPOB, dedak berbahan inti sawit, tandan kosong (tankos), hingga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Semua bahan sawit tersebut diketahui mengandung komponen nutrisi lengkap untuk pertumbuhan lembu pedaging mengikut spesifikasi nutrien.(*)
 







Komentar Via Facebook :