https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Malang Berpotensi Kembangkan Diversifikasi Produk Turunan Sawit

Malang Berpotensi Kembangkan Diversifikasi Produk Turunan Sawit

Workshop Diversifikasi Produk Kelapa Sawit Khusus Pakan Ternak, Biomassa, Coklat, Krimer, dan Dupa Sawit di Malang. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus menggencarkan program diversifikasi produk sawit untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ini.

Belum lama ini, BPDPKS bekerja sama dengan Majalah Sawit Indonesia menggelar Workshop Diversifikasi Produk Kelapa Sawit Khusus Pakan Ternak, Biomassa, Coklat, Krimer, dan Dupa Sawit di Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung diversifikasi sawit sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing.

Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) BPDPKS, Helmi Muhansah, menegaskan bahwa sawit memiliki prospek menjanjikan dengan potensi pengembangan produk turunan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan, pakan, hingga manufaktur.

“Selain minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PKO), sawit dapat diolah menjadi produk seperti helm berbahan bio-komposit, parafin untuk membatik, pengawet buah, hingga baterai berbasis limbah sawit,” ujar Helmi dalam keterangan resmi, kemarin.

Helmi juga memaparkan tentang program UKMK Naik Kelas yang bertujuan memberdayakan usaha kecil menengah dan koperasi untuk memproduksi berbagai produk berbasis sawit seperti batik, lilin, dan sabun. "Diharapkan pelaku UKM dan koperasi dapat menjadi mitra strategis dalam memperluas diversifikasi sawit di Indonesia," ucapnya.

CEO PT Interstisi Material Maju, Andika Kristinawati, dalam workshop itu menjelaskan keberhasilan perusahaannya mengolah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi bahan serat yang digunakan untuk memproduksi helm berbahan green composite. Helm ini memiliki keunggulan dalam meredam benturan dan membantu pengurangan limbah sawit.

“Produk ini sudah kami pasarkan ke seluruh Indonesia sejak 2017. Saat ini, kami juga sedang mengembangkan TKKS untuk pembuatan rompi antipeluru serta bahan woven dan non-woven berbasis sawit,” tambahnya.

Di sektor peternakan, Direktur PT Sawit Arum Madani, Sigit Prasetyo, menyebutkan bahwa Crude Palm Oil (CPO) telah dimanfaatkan sebagai substitusi protein dan energi pada pakan ternak unggas. “Dengan formulasi yang tepat, CPO dapat mengurangi ketergantungan pada jagung sebagai bahan utama pakan ternak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna M. Saniputera, menilai bahwa daerahnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan komoditas sawit. “Kabupaten Malang cocok untuk berbagai jenis komoditas, termasuk sawit, asalkan ekosistem hulu-hilirnya direncanakan dengan matang,” ujarnya.

"Dengan keberhasilan pengembangan komoditas seperti kopi dan kakao yang sudah rutin diekspor, pengelolaan sawit di Kabupaten Malang juga berpeluang berjalan lancar jika didukung oleh sistem yang terintegrasi," tambahnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :