https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Luncurkan Peta Jalan, Aceh Siap Tingkatkan Akses Pasar Premium dan Investasi Hijau di Sektor Sawit

Luncurkan Peta Jalan, Aceh Siap Tingkatkan Akses Pasar Premium dan Investasi Hijau di Sektor Sawit

Peluncuran Peta Jalan KSB Aceh di Jakarta. foto: MC Aceh


Jakarta, elaeis.co - Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki diwakili Sekda Aceh Bustami dengan resmi meluncurkan Peta Jalan Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) Provinsi Aceh di Senayan, Jakarta, Rabu (22/11).

Selain melucurkan KSB, Pemerintah Aceh juga mendapatkan apresiasi dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atas keberhasilan 2.200 petani swadaya Aceh Tamiang dalam mengelola hasil taninya.

Beberapa petani dari Aceh yang hadir dalam acara tersebut juga mendapatkan sertifikat penghargaan dari RSPO dan ISPO.

Bustami mengatakan, Peta Jalan KSB yang diluncurkan bertujuan sebagai kerangka kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan produksi kelapa sawit berkelanjutan, bebas deforestasi, dan berdampak kepada penghidupan masyarakat.

Peta Jalan ini sejalan dengan Rencana Pertumbuhan Hijau yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Aceh sejak tahun 2020 lalu.

"Peta Jalan KSB merupakan bentuk konkrit Aceh dalam komitmennya untuk memenuhi standar pasar berkelanjutan dengan menjaga kesinambungan konfigurasi bentang alam," jelas Bustami dalam rilis MC Aceh, kemarin.

Dia menegaskan, Aceh siap untuk mendorong peningkatan akses pasar premium dan investasi hijau di sektor kelapa sawit. Pihaknya juga berkomitmen dengan pemenuhan permintaan rantai pasok global yang berkelanjutan dan terverifikasi.

"Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya 2.200 petani swadaya Aceh yang telah berhasil mendapatkan RSPO yang merupakan sertifikasi standar global untuk perkebunan kelapa sawit dan standar dari pemerintah Indonesia untuk perkebunan sawit berkelanjutan," katanya.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya meminta kerja sama dari semua pihak guna mewujudkan pengaturan tata kelola lahan dan pengembangan budidaya sawit, mengembangkan kemitraan antara pemerintah-swasta-CSO dalam mendukung keterlibatan petani kecil, serta mendorong pengembangan pembiayaan inovatif dan investasi hijau.

"Sesuai dengan visi yang menyebutkan bahwa Peta Jalan KSB Aceh adalah untuk mewujudkan produktivitas kelapa sawit berkelanjutan melalui rantai pasok bebas deforestasi dan peningkatan kesejahteraan yang berdampak sosial," ujarnya.

Menurut Bustami, dibangunnya Peta Jalan KSB ini tidak terlepas dari keberhasilan yang telah dicapai oleh kelompok petani swadaya di Kabupaten Aceh Tamiang, yang menjadi model yang akan diadopsi Pemprov Aceh di 13 kabupaten. 

Kabupaten itu berhasil meraih sukses dengan pemberian sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan, ISPO dan RSPO, kepada lebih dari 2.200 petani swadaya dari 4 koperasi dan 1 perkumpulan petani swadaya.

"Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan kemampuan petani swadaya dalam memenuhi persyaratan sertifikasi internasional sawit berkelanjutan, tetapi juga menunjukkan harmonisasi antara sertifikasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, ISPO, dan sertifikasi internasional, RSPO," katanya.

Peluncuran Peta Jalan KSB turut serta dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Konektivitas Pengembangan Jasa & SDA Kemenko Perekonomian RI, Musdhalifah Machmud, CEO RSPO Joseph D’Cruz, para dirjen dan deputi dari berbagai kementerian terkait, Direktur IDH Indonesia Nassat Darajat Idris, perwakilan Duta Besar negara sahabat, perwakilan lembaga donor, Pj Bupati Aceh Tamiang, Pj Bupati Aceh Timur, pimpinan perusahaan swasta, dan pimpinan LSM/NGO.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :