https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Luhut Kesal Harga CPO Diatur dari Malaysia

Luhut Kesal Harga CPO Diatur dari Malaysia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi�Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Marves


Jakarta, elaeis.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kecewa harga sawit Indonesia masih harus mengikuti standar yang ditetapkan Malaysia. Hal ini membuat Indonesia bagaikan diatur oleh negara tetangganya.

Sebagai bangsa besar, menurutnya, Indonesia harus bisa berdiri sendiri bahkan mengendalikan pasar minyak sawit global.

"Bangsa kita tak bisa diatur orang, kita harus atur diri kita. Harusnya kita atur minyak kelapa sawit dunia, masak dari Kuala Lumpur? Yang bener aja lah," katanya dalam Rapat Koordinasi Audit Perkebunan Sawit Se-Indonesia bersama Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, audit industri sawit yang saat ini dilakukan pemerintah bertujuan agar Indonesia bisa mengatur tata niaga kelapa sawit dunia. Indonesia sudah punya modal, yakni predikat sebagai produsen kelapa sawit besar di dunia.

Melalui audit ini, ia mengharapkan Indonesia bisa memperbaiki tata kelola sawitnya sehingga bisa ikut mengelola sawit dunia. Dia sangat yakin Indonesia dapat melakukannya.

"Sekarang audit ini tujuan kita buat itu. Biar kita bangsa yang besar ini bisa mengatur dunia juga, jangan kita yang diatur terus. Kelapa sawit kita bisa atur sekarang, saya yakin haqqul yakin. Asal kita bisa bekerja bersama-sama," tutupnya. 

Selama ini, harga CPO dunia dikendalikan oleh Bursa Derivatif Malaysia. Lembaga ini sudah memiliki riwayat dalam perdagangan CPO sejak 1980.

Keberadaan serta peran dari bursa tersebut menyebabkan harga CPO dunia salah satunya ditetapkan dan mengacu kepada mata uang ringgit Malaysia. Selain itu harga komoditas sawit dan CPO juga ditentukan oleh dolar Amerika Serikat.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :