Berita / Bisnis /
Limbah Sawit Ini Diserbu Jepang, Cuan Tembus Ratusan Juta!
Cangkang sawit - GAPKI
Jakarta, elaeis.co - Siapa sangka, limbah dari industri kelapa sawit bisa jadi mesin cuan ekspor bernilai ratusan juta dolar.
Cangkang sawit atau palm kernel shell (PKS) yang dulu dianggap sisa tak berguna, kini berubah jadi komoditas panas di pasar global.
Jepang jadi pembeli terbesar, menjadikannya bahan bakar biomassa pengganti batu bara untuk pembangkit listrik ramah lingkungan.
Data Satudata Kemendag menunjukkan, sepanjang Oktober 2024 hingga Oktober 2025, nilai ekspor cangkang sawit Indonesia mencapai US$ 538,3 juta, meski turun 8,74% dibanding tahun sebelumnya.
Dari angka itu, Jepang menyerap lebih dari 94%, senilai US$ 507,65 juta, angka fantastis untuk produk yang notabene berasal dari limbah perkebunan.
Namun, tren ekspor tahun ini sedikit menurun karena kebijakan baru pemerintah Jepang. Negeri Sakura tengah meninjau ulang subsidi energi biomassa, agar lebih efisien menekan emisi karbon.
Meski begitu, permintaan tetap tinggi karena Jepang masih bergantung pada bahan bakar alternatif pasca krisis energi global dan penurunan pasokan batu bara Rusia.
Menariknya, pasar Eropa mulai ikut melirik, hal ini terlihat dari Polandia mencatat lonjakan permintaan luar biasa hingga +2.987% year-on-year, mencapai US$ 5,33 juta. Portugal juga naik hampir 50%, menandakan pergeseran minat baru terhadap biomassa asal Asia.
Negara-negara ini mencari sumber energi yang lebih hijau dan berkelanjutan, dan cangkang sawit Indonesia pas di celah itu.
Sementara itu, beberapa negara Asia lain seperti Thailand dan Singapura justru menurun tajam. Thailand anjlok 30,38%, sedangkan Singapura turun 9,67%.
Bahkan Malaysia merosot hampir setengahnya. Kondisi ini menandakan bahwa Indonesia mulai menatap pasar di luar Asia Tenggara, dengan potensi jangka panjang di Eropa dan Asia Timur.
Daya tarik utama cangkang sawit terletak pada konsep ekonomi sirkular dengan mengubah limbah jadi energi bernilai tinggi. Industri sawit nasional menghasilkan jutaan ton cangkang tiap tahun, yang bisa dimanfaatkan untuk biomassa tanpa menambah beban lingkungan.
Ke depan, peluang ekspor masih besar. Syaratnya, Indonesia harus memperkuat sertifikasi keberlanjutan dan memperbaiki rantai pasok agar efisien.
Dunia sedang bergerak menuju energi hijau, dan limbah sawit bisa jadi bintang barunya. Dari limbah pabrik di Riau hingga pelabuhan ekspor di Belawan, siapa sangka “sampah” sawit kini jadi komoditas yang diserbu Jepang dan mulai dilirik Eropa.







Komentar Via Facebook :