Berita / Sumatera /
Limbah Sawit Disulap Jadi Beton Kuat, Retak Pun Langsung Nutup Sendiri
Aceh, elaeis.co - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Tim Petranova USK berhasil menyabet Juara I Lomba Esai Nasional PRAKTEK 2025 berkat inovasi luar biasa bernama EcoHeal Concrete, sebuah beton ramah lingkungan yang memanfaatkan limbah plastik dan abu kelapa sawit.
Inovasi ini lahir dari keprihatinan terhadap tumpukan limbah yang semakin mengancam lingkungan. Ketua tim, Ariel Sucipto, menjelaskan bahwa ide tersebut berangkat dari kegelisahan sehari-hari.
“Daripada menumpuk dan mencemari lingkungan, limbah plastik dan abu kelapa sawit bisa diubah menjadi material bernilai tinggi. Ditambah teknologi inovatif, kami ingin memberikan solusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan,” ungkap Ariel, Selasa (30/9).
Keunikan EcoHeal Concrete terletak pada teknologi nself-healing berbasis mikroba non-patogen yang disematkan di dalam material beton.
Teknologi ini mampu menutup retakan mikro secara otomatis ketika terpapar kelembaban, sehingga umur beton lebih panjang dan biaya perawatan bisa ditekan. Dengan kata lain, beton ini bisa “menyembuhkan dirinya sendiri”.
Menurut Dhia Fahira, anggota tim Petranova, kunci keberhasilan inovasi ini adalah kolaborasi lintas disiplin.
“Sinergi antara teknik industri dan kedokteran melahirkan perspektif baru dalam riset kami. Inovasi berkelanjutan hanya bisa dicapai lewat kerja sama lintas bidang,” katanya.
Dewan juri memberikan apresiasi tinggi terhadap EcoHeal Concrete, bukan hanya karena berbasis riset ilmiah, tapi juga aplikatif bagi masyarakat.
Beton ramah lingkungan ini dinilai berpotensi mengurangi pencemaran, memperpanjang umur infrastruktur, sekaligus membuka peluang ekonomi dari pemanfaatan limbah sawit.
Dengan slogan “Petranova: Innovating Concrete, Sustaining Tomorrow”, tim USK berhasil mengangkat isu lokal ke panggung nasional.
Inovasi ini tidak hanya membuktikan kapasitas mahasiswa Indonesia dalam menjawab tantangan lingkungan, tapi juga menjadi simbol bahwa limbah bisa diolah menjadi solusi bernilai tinggi bagi pembangunan berkelanjutan.
Prestasi ini menambah deretan capaian mahasiswa USK di tahun 2025, sekaligus memperkuat posisi kampus tersebut sebagai salah satu pusat inovasi yang mendorong transformasi hijau di Indonesia.







Komentar Via Facebook :