https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Limbah Sawit Dijadikan Pakan Ikan di Kolam Bekas Tambang Timah

Limbah Sawit Dijadikan Pakan Ikan di Kolam Bekas Tambang Timah

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Babel bersama warga Desa Terak. foto: Ist.


Pangkalpinang, elaeis.co - Banyak bekas tambang timah di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (babel) dimanfaatkan sebagai lahan budi daya ikan air tawar. Usaha seperti itu bukan hal baru di Pulau Bangka.

Namun banyak petambak ikan kesulitan memperoleh sumber pakan yang murah dan mudah. Karena harus membeli pakan yang mahal, akibatnya mereka tidak bisa mendapatkan untung dari usahanya. Pembelian pakan menyebabkan biaya produksi membengkak.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Babel lantas menawarkan solusi pakan murah bagi peternak ikan di Desa Terak, Kecamatan Simpang Katis, Bangka Tengah. Tim yang diketuai oleh Dr Nurzaidah Putri Dalimunthe, dan beranggotakan Sujadi Priyansah MSc dan Feni Kurnia MPd ini mengenalkan pemanfaatan teknologi fermentasi untuk membuat pakan ikan berbahan baku limbah sawit. Pembuatan pakan ini dibantu oleh beberapa mahasiswa Unmuh Babel bersama masyarakat pembudi daya tambak ikan.

Menurut Nurzaidah, usaha budi daya ikan nila pada bekas lubang tambang timah yang disebut masyarakat dengan istilah camoy itu rata-rata berada di lahan seluas kurang lebih 40x10 m.

"Secara umum, usaha budi daya tidak memiliki masalah dengan ketersediaan air dan sebagainya. Akan tetapi, mitra memiliki kendala dengan mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk pemberian pakan buatan," jelasnya dalam keterangan resmi PKM Unmuh Babel.

Hasil pengamatan dan diskusi dengan para petambak juga memperlihatkan bahwa tanpa pemberian pakan tambahan, maka pertumbuhan ikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menyebabkan keuntungan secara ekonomis yang diharapkan tidak dapat dicapai.

"Kita lalu mencoba mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan Desa Terak. Di antara sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan limbah bungkil kelapa sawit," paparnya.

Menurutnya, selama ini limbah bungkil di desa tersebut sama sekali belum dimanfaatkan. Melalui , diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan para peternak ikan di desa setempat. 

"Pemanfaatkan teknologi fermentasi untuk mengolah bungkil kelapa sawit sebagai pakan ikan menjadi jalan keluar yang dapat membantu memenuhi kebutuhan pakan ikan di Desa Terak dengan biaya murah. Langkah ini bahkan bisa merealisasikan konsep zero waste atau nir limbah dalam proses pemanfaatan sumber daya alam," tukasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :