Berita / Nasional /
Limbah Sawit Bisa Jadi Superkapasitor, Indonesia Menuju Energi Bersih
Tumpukan tandan kosong kelapa sawit. Dok.Istimewa
Jakarta, elaeis.co - Limbah sawit tak lagi cuma sisa kebun karena tandan kosongnya kini bisa jadi superkapasitor ramah lingkungan, membuka jalan Indonesia menuju energi bersih dan mandiri masa depan.
Indonesia, negeri yang kaya akan kelapa sawit, kini menemukan potensi baru dari limbah perkebunannya. Tandam kosong kelapa sawit (TKKS), yang selama ini sering dipandang sebagai sampah perkebunan, ternyata memiliki peluang emas untuk mendukung kemandirian energi bersih nasional.
Bagaimana bisa? Jawabannya terletak pada superkapasitor, teknologi penyimpan energi canggih yang tengah jadi sorotan dunia.
Dalam webinar SISTEM #5 bertajuk “Advances in Supercapacitor Devices: From Microstructure Engineering to Biomass-Derived Carbon Material”, Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN, Prof Yusuf Nur Wijayanto, menegaskan pentingnya riset superkapasitor bagi masa depan energi Indonesia. Limbah TKKS, menurutnya, bisa diolah menjadi material karbon ramah lingkungan yang mampu menyimpan energi secara efisien.
Ditambah dengan strategi rekayasa mikrostruktur, performa superkapasitor berbahan baku sawit diyakini bisa meningkat signifikan.
Profesor Riset BRIN, Rike Yudianti, menambahkan bahwa TKKS bukan sekadar sampah. Dengan teknologi tepat, limbah ini bisa diubah menjadi porous carbon graphite, nanocellulose, dan nano silica, tiga material yang menjadi tulang punggung pengembangan energi terbarukan.
Lebih menarik lagi, superkapasitor berbasis limbah sawit ini terbukti stabil setelah ribuan siklus penggunaan. “Target kami adalah menghasilkan perangkat dengan performa setara baterai, tapi lebih ramah lingkungan,” jelas Rike, Selasa (2/9).
Tak hanya materialnya, rekayasa mikrostruktur juga memegang peranan penting. Prof. Markus Diantoro, Guru Besar Fisika Universitas Negeri Malang, menekankan bahwa modifikasi struktur mikro mampu meningkatkan kapasitas dan efisiensi penyimpanan energi superkapasitor.
Menurutnya, dengan pendekatan ini, Indonesia bisa menghadirkan perangkat yang lebih canggih, andal, dan sesuai dengan kebutuhan energi terbarukan masa depan.
Yang membuat cerita ini semakin menarik adalah nilai strategisnya bagi sektor perkebunan sawit. Selama ini, produksi sawit menghasilkan limbah dalam jumlah besar.
Dengan riset superkapasitor, TKKS yang sebelumnya tak termanfaatkan bisa menjadi sumber inovasi teknologi tinggi. Artinya, sektor perkebunan tidak hanya berkontribusi pada ekonomi, tapi juga menjadi bagian dari solusi energi nasional.
Indonesia berada di persimpangan penting. Di satu sisi, tantangan energi bersih menuntut inovasi dan sumber daya yang berkelanjutan. Di sisi lain, limbah sawit yang melimpah bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku karbon untuk superkapasitor.
Sinergi antara riset BRIN, akademisi, dan industri membuka peluang besar bagi negara ini untuk mengejar transisi energi bersih secara lebih mandiri.







Komentar Via Facebook :