Berita / Sumatera /
Lewat ToT, Penyuluh Dibekali Ilmu GAP Hingga Cara Memproduksi Bibit Unggul Sawit
 
                ToT penyuluh diisi kunjungan ke pembibitan kelapa sawit. foto: Distan Labura
Aek Kanopan, elaeis.co - Pemkab Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, terus berupaya mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan menggandeng berbagai pihak. Diantaranya World Agroforestry (ICRAF), lembaga penelitian di bidang agroforestri, dan Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI).
Saat ini ICRAF bekerja sama dengan MAFI membantu perwujudan komoditas sawit berkelanjutan di Labuhan Batu Utara dengan pendanaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan adalah peningkatan kompetensi pekebun sawit dan penyuluh pertanian dalam mempraktekkan budidaya kelapa sawit sesuai dengan standar praktik budidaya yang baik (good agriculture pactices/GAP) yang disarankan dalam Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas penyuluh pertanian, Pemkab Labuhanbatu Utara bersama mitra ICRAF dan MAFI mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan budidaya kelapa sawit dengan sistem Training of Trainers (ToT).
"Pelatihan ini diikuti 7 penyuluh pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal 29 Januari sampai tanggal 31 Januari 2024 dan dilanjutkan pada tanggal 05 Februari 2024," jelas Kepala Dinas Pertanian Labuhanbatu Utara, Sudarija MM, dalam keterangan resmi, Selasa (30/1).
Salah satu kegiatan dalam ToT tersebut adalah melakukan kunjungan ke pusat bibit unggul seperti pembibitan kelapa sawit Milik PT Socfindo. "Tujuan kunjungan adalah untuk menghubungkan penyuluh dengan pusat bibit unggul dan memperkenalkan jenis-jenis bibit unggul kelapa sawit yang cocok untuk ditanam di daerah Labuhanbatu Utara," paparnya.
Di hari kedua pelatihan dan seterusnya dilakukan praktek budidaya kelapa sawit yang baik (GAP) di kebun sawit rakyat yang berkelanjutan pada lokasi kebun belajar. Selanjutnya akan dilaksanakan kunjungan ke perkebunan ASD Bakrie untuk melihat dan belajar cara memproduksi kecambah kelapa sawit dari mulai pohon induk sampai menghasilkan kecambah yang berkualitas.
"Dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan penyuluh yang siap dan tanggap serta berkualitas dalam mendampingi petani sawit ke depannya untuk mendapatkan produksi dan harga yang lebih baik," pungkasnya.
 







Komentar Via Facebook :