Berita / Lingkungan /
Lebih Selusin Pejabat KLHK Temani Siti ke Dumai, Ada Apa?
Menteri LHK, Siti Nurbaya saat mengunjungi stand UMKM di Dumai. Foto: dok. klhk
Dumai, elaeis.co - Hari ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar memboyong lebih dari selusin anak buahnya yang menjabat eselon I dan II ke Dumai. Wakil Menteri LHK, Alue Dohong juga ikut di rombongan itu.
Dalam siaran pers yang diterima elaeis.co, Ketua DPP NasDem itu disebutkan tidak sekadar menggelar seremoni di Bukit Timah.
Tapi kunjungan kerja ini sudah didahului dengan penanaman mangrove di Pantai Purnama serta pemberian ragam bantuan demi pemulihan lingkungan dan ekonomi masyarakat Riau, khususnya Kota Dumai.
Baca juga: Guru Besar IPB: Jangan Bikin Indonesia Terbalik
Ditjen PSLB3 KLHK misalnya menyerahkan bantuan berupa satu unit dump truk dan dua unit sepeda motor roda tiga untuk Pemko Dumai.
Lantas BPDASHL Indragiri Rokan juga menyerahkan bantuan Kebun Bibit Desa (KBD) kepada empat kelompok di Kota Dumai senilai masing-masing Rp100 juta.
Kelompok itu antara lain; Mekar Sejati, Kelurahan Bukit Timah, Kelompok Sarikaya, Kelurahan Tanjung Penyembal, Kelompok Tuah Jaya, Kelurahan Mekar Sari, dan Kelompok Al Amin (Pondok Pesantren Al Amin), Kelurahan Bagan Keladi.
Ditjen PSKL juga mengucurkan bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa Pengembangan Perhutanan Sosial Nusantara (Bang Pesona) untuk empat kelompok masing-masing Rp50 juta.
Dua kelompok berasal dari Kota Dumai; Kelompok Mawar Asoka dan Kelompok Bukit Mekar dan sisanya dari Kampar dan Siak.
Sampah yang sempat membikin heboh Kota Pekanbaru juga tak lepas dari perhatian KLHK. Peralatan sampah untuk mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) pun diberikan.
Kelurahan Tobekgodang, Kelurahan Binawidya, Kelurahan Sidomulyo Baru Barat, Kelurahan Tangerang Selatan, Kelurahan Air Dingin, dan Kelurahan Umban Sari kebagian masing-masing Satu unit roda tiga, satu unit komposter, satu unit pencacah organik, 10 unit alat biopori dan 2 unit gerobak sampah.
Sebelumnya, kelurahan yang ikut Proklim ini, sudah mendapat pelatihan khusus pula.
Beres menyerahkan semua bantuan tadi, Siti, Alue dan rombongan mendatangi Kebun Bibit Desa (KBD), Kegiatan Bang Pesona, dan stand UMKM Kota Dumai.
"Hari ini saya bawa banyak pejabat KLHK lantaran mereka inilah yang nanti akan menindaklanjuti berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Sesuai arahan Bapak Presiden, kami para Menteri selalu diminta ke lapangan untuk bekerja lebih nyata, konkrit dan jelas solusinya," kata Siti saat memberi sambutan.
Perempuan 64 tahun ini cerita, tiap hari ragam laporan masyarakat yang masuk ke berbagai platform pesan yang ada. Kebanyakan laporan yang masuk ke WA nya justru dari Riau.
"Kalau kita bisa bersinergi memberesi masalah yang ada di Riau, itu berarti sama saja kita sudah memberesi masalah di Indonesia," katanya.
Adapun salah satu solusi persoalan yang ada itu kata Siti adalah kerja kolaborasi. "Sekarang sudah ada UU Cipta Kerja yang sangat berpihak kepada masyarakat," katanya.
Baca juga: Indonesia Bisa Netral Karbon di 2050, Tapi...
Walikota Dumai Paisal nampak sumringah oleh kunjungan Siti yang membawa banyak anak buah itu. Paisal berharap kedatangan Siti menjadi momen kebangkitan Kota Dumai.
Sederet persoalanpun langsung dilaporkan Paisal. Mulai dari rencana pengembangan kawasan Food Estate, program kampung iklim, pembangunan Islamic Center, CSR, pembangunan alun-alun, pembangunan ekowisata taman satwa, pelestarian Hutan Mangrove, program TORA hingga Perhutanan Sosial.
"Ibu Menteri, Pak Wakil Menteri dan rombongan, terimakasih sudah datang dan memberikan banyak bantuan dan perhatian. Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk membangun Kota Dumai," Paisal berharap.
Kalau Paisal sumringah oleh kedatangan Siti dan rombongan, masyarakat lain khususnya yang sedang bersoal dengan klaim konsesi korporasi dan kawasan hutan, justru mengaku miris.
Tadinya mereka berharap, mumpung Siti membawa para pejabatnya, persoalan masyarakat bisa diberesi.
"Apalah salahnya datang ke perkampungan masyarakat yang digusur korporasi itu. Beri solusi kepada mereka. Sudah bertahun-tahun masyarakat itu tersiksa oleh ulah korporasi itu, kasihan mereka. Mereka hanya mempertahankan hidup, bukan cari kaya," kata Hendri Alfian, salah seorang tokoh adat di Indragiri Hulu (Inhu).







Komentar Via Facebook :