https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Lebaran Usai, Harga Daging Sapi Enggan Turun

Lebaran Usai, Harga Daging Sapi Enggan Turun

Daging Kita, daging kerbau beku yang dipasarkan oleh Bulog. foto: bulog.co.id


Bengkulu, elaeis.co - Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu belum mengalami penurunan meski libur Idulfitri 1444 Hijriah telah berakhir. Saat ini harga daging sapi masih bertahan di kisaran Rp 140 ribu per kilogram.

Seorang petani sawit di Bengkulu, Iskandar Maun mengatakan, masih mahalnya harga daging sapi membuat dirinya mengurungkan niat untuk membeli.
"Apa boleh buat, untuk saat ini masih diprioritaskan ke hal yang lain. Kalau mau beli daging sapi, masih kemahalan," kata Iskandar, kemarin.

Ia mengatakan, daging sapi memang bukan makanan pokok petani sawit. Walaupun begitu, petani juga membutuhkan daging sapi sebagai asupan energi.
"Daging itu kan mengandung protein. Tanpa protein, maka petani tak akan kuat bekerja. Itulah pentingnya daging sapi bagi petani sawit," tuturnya.

Ia berharap pemerintah bisa menyediakan daging sapi dengan harga murah. "Kalau harga daging sapi mahal, banyak juga petani yang tidak mampu beli, paling penggantinya daging ayam atau telur," tukasnya.

Menurut salah satu penjual di Pasar Panorama Bengkulu, H Sahril, melonjaknya harga daging sapi terjadi sejak dua bulan terakhir. "Waktu lebaran kemarin malah sempat naik hingga Rp 170 ribu per kilogram,” ujarnya.

Naiknya harga daging sapi selain disebabkan oleh tingginya permintaan, juga disebabkan oleh harga sapi yang terus melonjak. "Harga sapi saat ini per ekor sekitar Rp 22 juta. Kalau harga sapinya sudah mahal, tidak mungkin dagingnya dijual dengan harga murah," tuturnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu telah berupaya menstabilkan harga daging sapi dengan mengecek langsung ke sejumlah pasar tradisional. "Kami meminta para pedagang tidak menaikkan harga sembarangan. Kami akan berupaya mengendalikan harga agar tidak merugikan masyarakat," kata Kepala Disperindag Bengkulu, Ir Yenita Saiful.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Perum Bulog Bengkulu untuk mendatangkan daging beku. "Dengan begitu masyarakat memiliki alternatif daging dengan harga yang sedikit lebih murah," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :