Berita / Nusantara /
Larangan Ekspor CPO Bikin Petani Sawit Merana, Gubernur Bengkulu Surati Presiden
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. (Jos/Elaeis)
Bengkulu, elaeis.co - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah akan mengirimkan surat ke Presiden Jokowi meminta larangan ekspor CPO dicabut. Pasalnya, gara-gara kebijakan itu harga sawit anjlok.
"Kami sudah menggelar rapat dengan seluruh bupati/walikota dan asosiasi kelapa sawit. Kita sepakat mengirimkan surat ke Presiden melalui Menteri Perekonomian dan Menteri Perdagangan, agar pemerintah secepatnya mencabut larangan ekspor CPO," kata Rohidin, kemarin.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu juga sudah menggelar pertemuan dengan seluruh pabrik sawit dan sepakat mematuhi 20 persen Domestic Market Obligation (DMO) minyak kelapa sawit untuk bahan baku minyak goreng.
"Tapi, perusahaan minta syarat agar larangan ekspor dicabut. Sebab, kondisi tangki CPO semua pabrik sawit di Bengkulu sudah penuh. Sebelumnya, tidak pernah penuh," kata dia.
Karena tangki penuh itulah maka seluruh pabrik di Bengkulu membatasi pembelian sawit dari petani. "Jika pun dibeli, harga murah. Lama-lama, kalau masih berlaku kebijakan ini, bukan tidak mungkin sawit petani tidak laku lagi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :