Berita / Nasional /
Koperasi Harus Gandeng Penangkar Rekomendasi Sumber Benih
Ketua DPD Aspek-PIR Riau, Sutoyo. (Ist)
Pekanbaru, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Riau, turut memberikan tanggapan atas rencana pemerintah akan membentuk tim gugus tugas untuk mengendalikan jual beli benih kelapa sawit secara online. Langkah ini menurut Aspek-PIR sudah sangat tepat dilakukan agar petani terhindar dari bibit abal-abal.
Ketua DPD Aspek-PIR Riau, Sutoyo saat berbincang bersama elaeis.co mengatakan bibit berkualitas dapat dilihat siapa yang menawarkannya. Seyogyanya benih berkualitas dijajakan oleh sumber benih.
"Langkah pemerintah itu sudah benar. Apalagi saat ini juga sedang marak penjualan bibit palsu yang mengatasnamakan sumber benih," ujarnya Minggu (18/2).
Sebenarnya kata Sutoyo, petani seharusnya mudah untuk menyelidiki atau mendeteksi apakah benih yang akan dibelinya itu bibit unggul atau abal-abal. Salah satunya dengan melihat pendistribusiannya, yakni harus dari sumber benih.
Kemudian berkaitan dengan peremajaan sawit rakyat (PSR), menurut Sutoyo akan lebih baik jika benih yang akan ditanam pada lahan disediakan langsung oleh penangkar rekanan PSR itu sendiri. Artinya koperasi atau lembaga pekebun setidaknya harus memiliki tekanan penangkar yang direkomendasi sumber benih. Ini bertujuan agar benih psr itu dapat dikawal mulai dari biji hingga bibit tanaman siap tanam.
"Aspek-pir sendiri saat ini telah menggandeng penangkar rekomendasi sumber benih Medan. Sehingga kita bisa menjamin bahwa benih 99% merupakan bibit unggul," paparnya.
Sementara untuk mengawal benih dalam PSR itu, Dirjenbun seharusnya melibatkan kelembagaan pekebun dan penangkar yang spesial menyediakan kebutuhan PSR. Bukan penangkar komersil yang sulit untuk diketahui sumber benihnya.







Komentar Via Facebook :