Berita / Sumatera /
Konversi ke Sawit Marak, Ekspor Kayu Karet Olahan dari Bengkulu Terancam
Petugas karantina pertanian memeriksa kayu karet olahan yang akan diekspor. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Banyak petani karet di Provinsi Bengkulu mengkonversi tanamannya menjadi sawit. Ekspor kayu karet olahan dari Bengkulu yang selama ini cukup tinggi dikhawatirkan akan terhenti.
Kepala Karantina Pertanian Bengkulu, Bukhari MM mengatakan, selama ini permintaan kayu karet olahan asal Bengkulu oleh negara Tiongkok masih cukup tinggi. Banyak industri furnitur di negara itu membutuhkan kayu karet.
Tingginya permintaan tersebut karena pasokan kayu karet di Provinsi Bengkulu cukup banyak. Namun, produksi kayu karet mengalami penurunan akibat areal tanamnya semakin berkurang.
"Dulu petani menebang pohon karet yang sudah tua, lalu ditanami pohon karet lagi. Sekarang tidak seperti itu. Setelah pohon karet ditebang, digantikan dengan sawit," kata Bukhari, Selasa (3/10).
Menurutnya, kegiatan ekspor kayu karet olahan rutin dilakukan dari Bengkulu. Tahun ini tercatat nilai ekspor kayu karet ke Tiongkok mencapai Rp 2 miliar lebih. Namun, nilai ekspor itu diprediksi akan menurun seiring dengan menurunnya pasokan pohon karet di daerah ini.
"Mungkin nanti ekspor komoditas kayu karet akan digantikan lidi sawit," katanya.
Penurunan nilai ekspor kayu karet olahan sangat disayangkan karena dampaknya cukup positif terhadap perekonomian. Ekspor juga membuktikan bahwa Bengkulu mampu bersaing di pasar internasional dengan produk pertaniannya.
"Kita berharap ekspor kayu karet olahan bisa terus bertahan bahkan berkembang, menguntungkan daerah serta masyarakat. Begitu juga dengan komoditas pertanian yang lainnya," tukasnya.







Komentar Via Facebook :