https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Konflik dan Penjarahan Sawit Marak, Kalteng Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Konflik dan Penjarahan Sawit Marak, Kalteng Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Sahli Gubernur Kalteng, Yuas Elko, saat menyampaikan sambutan. Foto:Aldo


Palangka Raya, elaeis.co - Tokoh adat, tokoh masyarakat, ormas, LSM dan para petani plasma sawit di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Doa Bersama Lintas Agama Tahun 2024 di UPT Taman Budaya Palangka Raya. Tema yang diusung pada kegiatan ini adalah "Bersatu dalam Perbedaan, Bersama Membangun Harmoni dan Kesejahteraan".

Doa Bersama Lintas Agama dihadiri Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, unsur Forkopimda Kalteng serta sejumlah kepala perangkat daerah.

Yuas Elko menilai kegiatan ini sangat penting dan merupakan sarana untuk mempererat silaturahmi serta memperkuat semangat persatuan dan kesatuan di antara umat beragama.

“Harmonisasi umat beragama adalah sebuah keniscayaan di tengah peradaban manusia yang penuh atas perbedaan. Perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk hidup rukun, damai, dan tenteram, serta sejahtera, dalam balutan rasa persaudaraan dan persatuan," katanya dalam keterangan resmi MC Kalteng dikutip Selasa (22/1).

“Harmoni terwujud dengan adanya rasa toleransi terhadap keberagaman, saling menghargai perbedaan agama, budaya, adat, dan lain-lain,"  imbuhnya.

Dia mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen untuk menjaga kerukunan dan toleransi beragama.
“Apalagi 2024 ini adalah tahun politik, saya mengajak kita semua bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi agar dapat berlangsung dengan baik, jujur, adil, aman, damai, dan kondusif,” tukasnya.

Kegiatan ini dirangkai dengan penandatangan Pakta Integritas yang berisi lima poin. Pertama, berkomitmen membangun masyarakat setempat menjadi sejahtera, memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif. Ini mencakup upaya meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit.

Kedua, menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Diwujudkan melalui penciptaan peluang bagi semua pihak, termasuk masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi dengan adil dan berkelanjutan.

Ketiga, mendukung iklim investasi yang sehat dengan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi daerah.

Keempat, menciptakan keamanan dan kedamaian dalam dunia usaha perkebunan. Ini termasuk menentang segala bentuk penjarahan massal, pencurian, perusakan sumber daya alam dan aktivitas yang dapat merugikan lingkungan.

Terakhir, berkomitmen penuh terhadap regulasi hukum yang berlaku. Termasuk memastikan bahwa tuntutan plasma dan kegiatan bisnis perusahaan sejalan dengan perundang-undangan, menciptakan keseimbangan yang adil antara kepentingan bisnis dan masyarakat, serta menolak segala bentuk penguasaan lahan yang tidak sah.

Penandatangan Pakta Integritas dilatarbelakangi kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan dengan adanya tindakan penjarahan massal oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di wilayah perkebunan sawit. Seluruh koperasi (para petani plasma) yang ada di wilayah perkebunan kelapa sawit dengan tegas menentang segala bentuk tindakan ini yang tidak hanya mengancam keamanan, tetapi juga merugikan masyarakat dan dapat merusak nama baik Provinsi Kalteng dalam bidang investasi khususnya di sektor sawit.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa seluruh koperasi (para petani plasma) yang hadir tidak hanya berbicara tentang integritas dan komitmen, tetapi juga bersedia mengambil tindakan konkrit untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat dan keberlanjutan investasi di Provinsi Kalteng.

Diharapkan dengan adanya penandatangan Pakta Integritas, Pemprov Kalteng, aparat penegak hukum, seluruh anggota koperasi, para petani plasma, masyarakat lokal, bersama-sama mengatasi permasalahan ini. Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk perhatian dan tindakan nyata agar terciptanya kondisi iklim investasi yang sehat, dimana keamanan dan keberlanjutan bisnis dapat terjamin.

Turut hadir dalam kegiatan ini anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Kalteng, asosiasi, organisasi, paguyuban se-Kalteng, serta mahasiswa jurusan pertanian dan kehutanan dari berbagai universitas di Kota Palangka Raya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :