https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Kolaborasi Untuk Semenanjung Kampar

Kolaborasi Untuk Semenanjung Kampar

Sisa hutan gambut di Semenanjung Kampar yang tersisa, kini semakin terancam aktivitas penebangan untuk memenuhi kebutuhan pulp and paper. Foto: Greenpeace Indonesia/Mongbay


Pekanbaru, Elaeis.co - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau mendukung penuh upaya tata kelola Daerah Semenanjung Kampar yang dikenal memiliki lahan gambut yang sangat dalam.

"Jadi, perlu upaya-upaya yang sinergi antara berbagai pihak untuk menjaga keselamatan gambut di sana. Sehingga tidak menimbulkan kehancuran atau keliru dalam menata kelolanya," kata Kepala DLHK Riau, Mamun Murod, Kamis (25/11).

Menurut Murod, upaya penyelamatan gambut di Semenanjung Kampar tidak serta-merta tanggungjawab LSM/NGO pecinta lingkungan. Namun perlu kolaborasi dengan instansi pemerintah terkait, dunia usaha, dan masyarakat.

"Semua instansi harus terlibat. Baik dari pusat, daerah dan media yang perlu sekali dilibatkan," ujarnya.

Tujuan pengelolaan Semenanjung Kampar yang terletak di Kabupaten Siak dan Pelalawan ini, dalam rangka menciptakan hutan lestari dan kesejahteraan masyarakat. Tentu hal itu tidak mudah dan harus melalui mekanisme Perhutanan Sosial (PS) di dua desa yakni, Desa Dayun dan Dosan.

"Jadi, dengan PS bisa mendorong masyarakat di dua desa itu, menjadi sejahtera. Dan pada akhirnya, masyarakat tidak akan masuk lagi ke hutan, yang seyogianya memang harus dijaga dan dipertahankan dengan baik," jelasnya.

Murod menyatakan, salah satu NGO yang berkenan ikut menata Semenanjung Kampar yakni Yayasan Elang telah. Bahkan Yayasan Elang yang sumber dananya dari luar negeri ini telah memaparkan rencana strategis dalam pengelolaan Semenanjung Kampar.

"Karena bagaimanapun juga kita memerlukan dukungan dari NGO. Tidak bisa kita kerja sendiri, karena persoalan hutan ini sangatlah kompleks," tukasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :