Berita / Kalimantan /
KLSM Disiapkan Jadi Pusat Pelatihan Siska Kalbar
Lahan milik Koperasi Landak Sapi Mandiri yang disiapkan menjadi Pusat Pelatihan Siska Kalbar. foto: Disbunnak Kalbar
Pontianak, elaeis.co - Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) siap untuk mengadopsi teknologi Sistem Integrasi Sawit Sapi (Siska). Hal itu dibuktikan dengan menyediakan Pusat Pelatihan Siska Kalbar pada tahun ini.
Baru-baru ini Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar, Heronimus Hero melakukan kunjungan kerja ke lokasi yang dicalonkan sebagai Pusat Pelatihan Siska Kalbar di Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.
Menurut Hero, Disbunnak Provinsi Kalbar dengan dukungan Siska Supporting Program-Red Meat Cattle Partnership (SSP-RMCP) melakukan penilaian kesiapan lokasi pusat pelatihan yang rencananya berada di lokasi Koperasi Landak Sapi Mandiri (KLSM) di Desa Tonang.
"Koperasi tersebut merupakan salah satu klaster Siska Kalbar yang berada tepat di tengah-tengah Kalbar. Sehingga ke depannya akan mudah dijangkau oleh
klaster Siska lain, baik yang berada di wilayah bagian utara, pesisir barat, dan selatan Kalbar untuk mengikuti pelatihan adopsi teknologi Siska
di lokasinya masing-masing," jelasnya melalui keterangan resmi Disbunnak Kalbar.
Terkait regulasi Siksa, pemerintah telah hadir melalui Permentan No. 105 Tahun 2014 tentang integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan
usaha budidaya sapi potong. "Kemudian ada Inpres No. 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan," sebutnya.
Program Siska dihadirkan sebagai solusi keterbatasan lahan dan pakan ternak sapi serta meningkatkan produksi daging. Integrasi di kebun sawit bisa mengurangi pupuk anorganik melalui kotoran sapi sekaligus pengendalian gulma.
Kalbar setiap tahunnya masih harus menambah pasokan sapi dari luar daerah sebesar 22 ribu-25 ribu ekor. Sementara lahan sawit di Kalbar mencapai 2,1 juta hektare, 540 ribu hektare diantaranya milik pekebun swadaya.







Komentar Via Facebook :