Berita / Sumatera /
Ketersediaan Air Jadi Alasan Utama Petani Bengkulu Pilih Sawit Ketimbang Padi
Sawah mengalami kekeringan di musim kemarau. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Kelapa sawit saat ini menjadi primadona di kalangan petani di Provinsi Bengkulu. Kondisi kemarau ekstrem telah memberikan pelajaran bagi petani bagaimana sulitnya membudidayakan komoditas lain seperti padi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, mengatakan, masalah ketersediaan air membuat banyak petani padi telah beralih ke tanaman sawit.
"Banyak petani lebih tertarik dengan tanaman sawit dibandingkan tanaman padi. Sebab pada kemarau ekstrem, tanaman padi akan lebih cepat mati dibandingkan tanaman sawit," katanya, Minggu (24/9).
Baca Juga: Ini Kelebihan Sawit dari Minyak Nabati Lainnya
Rosmala menekankan keunggulan tanaman kelapa sawit dalam kondisi kemarau. Meskipun tanaman ini tetap ikut terpengaruh dampak kemarau, namun sawit lebih kuat dibandingkan tanaman padi.
"Tanaman kelapa sawit memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kekeringan. Akarnya yang dalam dan sistem perakarannya yang kuat membuatnya tetap tumbuh dengan baik meskipun cuaca sangat panas dan kekurangan air," ujarnya.
Alasannya lainnya, saat ini harga TBS kelapa sawit cenderung stabil dan sangat mudah dipasarkan. Ini berkat dukungan industri yang semakin banyak dan terus berkembang.
Baca Juga: PT BSL Antar Air Bersih Bantu Masyarakat yang Terdampak Kekeringan
"Semakin banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berinvestasi di Bengkulu, sehingga memberikan peluang bagi petani untuk menjual hasil panen mereka," tukasnya.
"Dulu banyak petani menanam padi, tapi sering kali gagal panen karena musim kemarau yang panjang. Makanya banyak yang beralih ke kelapa sawit dan perekonomiannya terbukti meningkat," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :