https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kenaikan Harga Sawit Pengaruhi Inflasi di Belitung Timur

Kenaikan Harga Sawit Pengaruhi Inflasi di Belitung Timur

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur merilis data IHK/Inflasi Desember 2024. Foto: Diskominfo SP Beltim


Manggar, elaeis.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, resmi merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi Desember 2024. Turut hadir dalam kegiatan ini Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Beltim, Zikril.

Kepala BPS Beltim, Dwi Widiyanto mengatakan bahwa pada Desember 2024, Kabupaten Beltim mengalami inflasi akibat kenaikan harga sejumlah barang. “Pada Desember 2024 terjadi inflasi tahunan atau year on year (YoY) di Kabupaten Belitung Timur sebesar 1,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,40,” katanya melalui rilis Diskominfo SP Beltim dikutip elaeis.co Sabtu (4/1).

Dijelaskannya, inflasi YoY di Kabupaten Beltim terjadi karena terjadinya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di beberapa kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok pendidikan sebesar 15,31 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,90 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,78 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,96 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,79 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,37 persen; kelompok transportasi sebesar 0,34 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,23 persen.

“Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi YoY atau terjadinya penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen,” terangnya.

“Tingkat inflasi bulanan atau month to month (mtm) dan tingkat inflasi tahun kalender atau year to date (ytd) Kabupaten Belitung Timur bulan Desember 2024 masing-masing sebesar 1,17 persen dan 1,38 persen,” tambahnya.

Sementara itu, Zikril menyampaikan apresiasi kepada BPS Kabupaten Beltim atas kerja kerasnya dalam menyediakan data statistik yang akurat dan relevan di setiap bulannya. “Semoga sinergi yang telah terjalin ini dapat terus kita tingkatkan untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, dia menekankan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak terkait pada Desember 2024 lalu. “Pada Bulan Desember kemarin kita masih menghadapi tantangan cuaca yang kurang bersahabat. Produksi ayam dan komoditas lainnya mungkin terganggu, sementara kebutuhan masyarakat meningkat menjelang perayaan tahun baru,” ujarnya.

“Ditambah dengan dinamika lain seperti kenaikan harga ikan akibat cuaca buruk, harga sawit, karet, dan ayam yang cenderung meningkat mendekati libur Natal dan Tahun Baru. Lalu ada keterlambatan pengiriman telur karena kendala transportasi dan dampak kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terhadap minyak goreng,” tambah mantan Kasat Pol-PP Beltim itu.

Untuk mengantisipasi berbagai dinamika yang terjadi, Zikril menekankan pentingnya strategi yang terkoordinasi seperti menguatkan cadangan pangan daerah, mengoptimalkan distribusi barang, mendorong produksi lokal untuk komoditas tertentu, dan mempercepat arus distribusi logistik melalui pelabuhan dan jalur transportasi lain.

“Di sisi lain, di awal bulan Januari ini juga membawa dinamika tersendiri, seperti musim tanam awal tahun yang berpotensi mempengaruhi pasokan sayur. Tidak lupa, perayaan Imlek di akhir Januari juga dapat memicu kenaikan harga beberapa komoditas,” ucapnya.

Dia lantas menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat sinergi dengan semua pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pelaku usaha, dan masyarakat.
“Upaya ini tidak hanya untuk menjaga stabilitas harga tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Karena seperti yang kita ketahui bersama, inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak pada penurunan daya beli, ketimpangan ekonomi, dan tekanan sosial,” tutup Zikril.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :