Berita / Sumatera /
Kenaikan Harga Pupuk Kimia Buat Petani Sawit di Bengkulu Selatan Tertekan
Petani memupuk tanaman kelapa sawit. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Para petani sawit di Bengkulu Selatan merasa tertekan dengan meningkatnya harga pupuk kimia di pasaran. Harga jual pupuk non-subsidi, seperti jenis urea mencapai Rp445 per kemasan 50 kilogram atau meningkat Rp100 ribu dari periode bulan sebelumnya.
Menurut Ahmad (37), pemilik Toko Pertanian di Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, harga pupuk jenis phonska naik Rp100 ribu menjadi Rp585 per kemasan 50 kilogram. Sedangkan jenis pupuk NPK pusri alami mengalami kenaikan sekitar Rp150 ribu, dengan harga jual mencapai Rp525 per kemasan.
"Paling tinggi harga jualnya sekarang ini pupuk NPK mutiara yakni Rp800 ribu per kemasan 50 kilogram. Kenaikan harga pupuk karena ada perubahan harga dari pabrik," ungkap Ahmad, Selasa 30 April 2024.
Baca Juga: Program Pengadaan 100 Ribu Bibit Sawit Unggul Terancam Batal
Dijelaskan oleh Ahmad, harga pupuk mengalami perubahan setiap periode 2-3 bulan, ditambah dengan pengurangan stok yang sering terjadi dari agen. Meski begitu, para penjual pupuk mengaku tingkat penjualan masih tetap stabil.
"Daya beli memang tidak meningkat, tapi tidak juga turun drastis. Paling, petani itu sekarang beli pupuk secara musiman," tambahnya.
Riko Firmansyah (41), pemilik Toko Pertanian lainnya, juga mengalami hal serupa. Karena seringnya terjadi perubahan harga pupuk dari agen, pihaknya tidak berani menahan stok pupuk non-subsidi terlalu lama. Pupuk skala besar baru dipesan jika sudah ada pesanan dari petani. "Harapan kami tentu harga pupuk ini mulai menurun. Kenaikan harga pupuk ini tentu menyulitkan bagi petani," tutupnya.
Baca Juga: Penerimaan PPN di Bengkulu Menurun Karena Produksi Sawit Menurun
Sementara itu, petani kelapa sawit di daerah tersebut, Firdaus mengatakan, kenaikan harga pupuk kimia non subsidi membuat dirinya semakin tertekan. Sebab ketika harga TBS kelapa sawit menurun, harga pupuk justru mengalami kenaikan.
"Harga pupuk terus naik, tapi harga TBS kelapa sawit malah menurun," tutupnya.







Komentar Via Facebook :