https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Program Pengadaan 100 Ribu Bibit Sawit Unggul Terancam Batal

Program Pengadaan 100 Ribu Bibit Sawit Unggul Terancam Batal

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas S.Pt. Foto: Doc Elaeis.


Bengkulu, Elaeis.co - Program pengadaan 100 ribu bibit sawit unggul untuk dibagikan ke petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terancam batal. Sebab, hingga saat ini pihak Dinas Pertanian Mukomuko belum menemukan perusahaan yang siap membantu melakukan pembibitan sawit tersebut.

Kadis Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani SPt mengatakan, pihaknya sudah berusaha mencari perusahaan untuk menggarap program tersebut, yakni PT Agromuko. Namun, perusahaan tersebut belum siap.

"PT Agromuko belum siap. mereka beralasan belum siap lahan, pasalnya lahan untuk pembibitan perusahaannya saja tidak mencukupi," kata Pitriyani, Selasa 30 April 2024.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tengah Naik Menyusul Kenaikan Harga di Daerah Lain

Oleh karena itu, Pitriyani mengaku jika pihaknya saat ini masih mencari cara agar program bantuan bibit sawit unggul kepada masyarakat bisa terwujud pada tahun 2025 mendatang. Salah satunya mencari perusahaan kelapa sawit yang bersedia melaksanakan pembibitan kelapa sawit.

"Kita masih mencari perusahaan yang mau melaksanakan program pembibitan ini, semoga dalam waktu dekat ada," tuturnya.

Ia mengaku, program pembibitan tanaman sawit itu sangat penting agar produktivitas serta kualitas TBS sawit di Kabupaten Mukomuko bisa meningkat dan kesejahteraan petani sawit juga bisa meningkat.

"Kalau Pemkab atau dinas mau pengadaan bibit sawit unggul, itukan biayanya cukup besar, ya. Makanya kita coba jajaki perusahaan. Pemerintah sediakan dana untuk pembibitan yang di stimulan juga pendanaan dari perusahaan. Jadi bisa lebih hemat, sasaran program bisa lebih banyak. Tapi ternyata ada kendala," beber Pitriyani. 

Rencana pembagian 100 ribu batang bibit sawit unggul ini berawal dari keprihatinan Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM yang mengetahui sebagian besar tanaman sawit masyarakat di daerah ini kurang produktif. Hal itu diduga karena kesalahan bibit pada saat awal penanaman. Oleh karena itu, Bupati memerintahkan Dinas Pertanian untuk mencari cara agar pemerintah bisa membantu bibit unggul kepada petani yang baru akan menanam kelapa sawit.

"Itu adalah inisiatif dari saya, semoga program ini bisa terlaksana," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :