Berita / Sumatera /
Kemitraan Sangat Dibutuhkan untuk Peningkatan Produktivitas Sawit Rakyat Aceh
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Aceh, Mawardi. foto: MC Aceh
Banda Aceh, elaeis.co - Pemprov Aceh mengingatkan perlunya peningkatan kemitraan untuk menggenjot produksi dan kualitas sawit rakyat melalui penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peringatan itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Aceh, Mawardi saat membuka Workshop Penguatan Kemitraan dan Kelembagaan Perkebunan Sawit Rakyat Provinsi Aceh, Selasa (7/5/2024). Kegiatan yang ditaja DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini berlangsung hingga 8 Mei 2024.
Mawardi mengatakan, perkebunan sawit merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.
Khusus di Aceh, perkebunan sawit rakyat memiliki peranan yang strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Aceh.
"Salah satu hal yang dapat menunjang perkembangan kelapa sawit adalah dengan menggalang kemitraan dengan berbagai pihak terkait," kata Mawardi dalam keterangan resmi Pemprov Aceh, Rabu (8/5).
Melalui kemitraan, katanya, petani diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap modal, teknologi dan pasar, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil sawit.
"Selain itu, kemitraan juga memungkinkan adopsi praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta memperkuat posisi tawar petani dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lainnya,"paparnya.
Menurut Mawardi, Pemprov Aceh mendukung upaya yang telah dilakukan oleh DPW Apkasindo Aceh dalam memperkuat kemitraan dan kelembagaan perkebunan sawit rakyat.
"Kemitraan ekonomi antara petani sawit dan pihak-pihak terkait, seperti industri pengolahan dan perdagangan, merupakan landasan utama dalam menciptakan ekosistem yang sehat bagi pengembangan perkebunan sawit yang berkelanjutan," tukasnya.
Terkait workshop tersebut, Mawardi menyampaikan beberapa hal yang penting bagi keberlangsungan perkebunan sawit rakyat di Aceh.
Pertama, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat petani dalam mengembangkan perkebunan sawit yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
Kedua, perlunya peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan sawit rakyat melalui penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ketiga, pentingnya pemberdayaan masyarakat petani sawit melalui pembentukan kelompok tani dan koperasi sebagai wadah untuk bermitra dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
"Terakhir, perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga keuangan, dalam penyediaan akses modal, teknologi dan pelatihan bagi petani sawit rakyat," tutupnya.







Komentar Via Facebook :